Mohon tunggu...
Bella ChyndiMeilani
Bella ChyndiMeilani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling

menarik di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Kelompok: Konflik dalam Kelompok

25 Desember 2022   15:06 Diperbarui: 25 Desember 2022   15:09 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi konflik dalam kelompok (sumber daya.id)

Munculnya pertentangan, perbedaan, kontra, pemikiran, pendapat, pandangan mengenai suatu hal dalam suatu kelompok dapat dimaknai dengan konflik. Ketika individu daling berinteraksi atau berhubungan bersama dengan individu lain, pasti perbedaan tidak dapat di hindari. Menjadi hal wajar jika sesama individu saling memiliki pendapatnya sendiri-sendiri. Hal inilah yang akan memunculkan konflik antar individu.  Konflik yang muncul ini biasanya disebabkan oleh penolakan atau ketidakcocokan antara nilai yang dianut oleh satu individu dengan individu lain didalam kelompok.

Konflik memberikan kesan yang buruk atau negatif kepada siapapun yang medengarkannya, termasuk saat kita menghadapi ditempat kerja. Kita dapat menghindari konflik itu sediri dan bermain aman dalam mengambil keputusan atau langkah kerja selanjutnya. Namun, apabila kita bekerja dalam suatu kelompok dengan interaksi akan terus berkelanjutan dan akan ada perbedaan-perbedaan pemikiran dari setiap individu itu maka konflik tidak akan terelakan.

Apasih konflik itu?

Secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua individu atau lebih (didalam kelompok) yang salah satu pihaknya berusaha untuk menjatuhkan pihak lain. Sedangkan menurut salah satu ahli, mengatakan bahwa konflik merupakan keadaan yang muncul akibat adanya kontra, kontroversi, dan pertentangan antara dua pihak atau lebih secara berkelanjutan. Konflik juga dapat diartikan sebagai persepsi terhadap kepentingan yang berbeda.

Konflik didalam kelompok akan terjadi ketika terdapat kepentingan sata atau berbeda dengan tujuan yang berbeda dari masing-masing anggota kelompok. Dalam hubungan antar kelompok terdapat dua tujuan yang berbeda terhadap sesuatu yang sama.

Namun, konflik ini perlu hadir dan dipertahankan didalan kelompok pada tingkat minimun secara berkelanjutan. Untuk apa? Agar setiap anggota didalam kelompok memiliki semangat kritis dan kreatif. Jika konflik ini tidak muncul, kelompok cenderung tenang dan damai sehingga akan menjadi statis, apatis, dan tidak aspiratif.

Kenali jenis-jenis konflik

  • Konflik peranan yang terjadi dalam diri seseorang.

Terjadi dimana peraturan yang berlaku tidak diterima oleh individu tersebut sehingga individu itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

  • Konflik antar pernanan.

Terjadi dimana individu menghadapi persoalann karena dia menjabat dua atau lebih fungsi yang saling bertentangan

  • Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.

Terjadi ketika suatu ketua yang harus memenuhi semua permintaan anggotanya.

  • Konflik yang timbul karena disampaikanya informasi yang saling bertentangan

Apa sebenarnya penyebab atau sumber dari konflik?

Konflik biasanya terjadi karena adanya perbedaan struktural, politik, ekonomi dan ideologi diantara berbagai komunitas masyarakat dan hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari hakikat keberadaan  manusia dalam kehidupan.

Munculnya konflik diisyrakatkan oleh komentar emosional, serangan gagasan yang saling tuduh dan saling serang secara pribadi. Secara umum konflik disebabkan oleh perbedaan kebutuhan tujuan serta nilai-nilai, perbedaan cara pandanga terhadap situasi, dan perbedaan harapan terhadap hasil suka atau tidak suka.

Secara garis besar, konflik juga dapat disebabkan oleh, perbedaan pendirian dan keyakinan, perbedaan kebudayaan dan perbedaan kepentingan. Perbedaan-perbedaan inilah yang seringkali menjadi sumber konflik secara internal maupun eksternal.

Dari sini, dapat diketahui berbagai permasalahan yang didasari oleh konflik. Dengan itu, manajemen konflik menjadi sebuah ketrampilan profesional yang patut dikuasai oleh setiap individu dalam kelompok tersebut.

Nah, bagaimana kita dapat mengurangi konflik?

Terdapat beberapa cara untuk dapat mengurangi konflik yang terjadi, yaitu :

  • Komunikasi

Komunikasi sangat diperlukan untuk dapat membuka pembicaraan mengenai apa yang diperseterukan dan diinginkan oleh anggota kelompok.

  • Berunding

Setelah terjalinya komunikasi, kemudian mengadakan perundingan untuk membuat suatu kesepakatan yang dapat mengurangi konflik

  • Menerima dan menjalani keputusan bersama yang disepakati

Setiap keputusan yang telah disepakati bersama hendaknya diterima dan dijalani oleh setiap anggota agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan lagi.

  • Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika kesepakatan telah dilakukan atau dijalani oleh kelompok. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kesepakatan telah dilakukan dengan sesuai atau tidak.

Penyelesaian konflik dalam kelompok akan bersifat kreatif dan konstruktif seperti yang diinginkan oleh setiap anggotanya, dengan ketercapaian kesesuaian antar anggota dimana para anggota memperagakan sikap, perilaku dan tindakan yang harmonis. Dengan pembahasan ini diharapkan kita dapat menyelesaikan konflik dengan baik dan konflik dapat selesai secara cepat dan tidak berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun