Minder atau dengan kata lain tidak percaya diri. Merasa bahwa dirinya tidak berharga diantara orang lain. Perasaan minder ini akan dirasakan oleh semua orang tak terkecuali anak-anak. Bahkan individu yang terlihat memiliki kepercayaan diri yang tinggi pun masih bisa memiliki rasa minder. Jadi, bisa dikatakan rasa minder ini terkadang tidak bis untuk dihindari, perasaan minder akan muncul ketika kita ragu akan sesuatu..
Menurut salah satu ahli psikologi, menyatakan bahwa jika seseorang mengetahui sesuatu secara sadar atau tidak sadar, bahwa ia tidak mampu untuk mencapai objek yang diinginkan guna mencapai idealnya, maka disitulah rasa minder akan muncul.
Lalu apasih yang membuat anak merasa minder? Yuk kita simak penjelasan dibawah!
Rasa minder pada anak yang biasanya muncul bisa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua pada masa kecilnya. Mengapa pola asuh? Perasaan minder anak bisa saja muncul karena pembentukan pengalamannya dimasa lalu akibat bentuk pendampingan yang diberikan saat dulu. Nah berikut adalah beberapa hal yang menajdi penyebab timbulnya rasa minder terhadap seseorang :
- Ekspetasi orangtua yang terlalu tinggi dan sikap orangtua
Orang tua pasti memiliki ekspetasi atau keinginan yang tinggi untuk anaknya. Seperti contohnya, saat anak menunjukkan karya terbaiknya, orangtua yang seharusnya memberikan apresiasi yang dibutuhkan anak namun malah membandingkan hasil tersebut dengan orang lain.
Sikap orangtua inilah yang membuat rasa tidak percaya diri anak itu muncul dan menyebabkan rasa minder. Perlu diingat bahwa anak hanya membutuhkan validasi dari orang-orang terdekatnya untuk dapat menumbuhkan rasa percaya diri itu dan anak akan merasa mampu atas kerja kerasnya.
- Merasa tidak dicintai oleh orangtua
Terkadang anak jaman sekarang sering kali ditinggal oleh kedua orangtua yang sibuk dengan pekerjaan mereka dan tidak memiliki waktu untuk sekedar bermain-main bersama anak. Hal ini akan berimbas pada masa yang akan datang dimana anak akan merasa kurangnya rasa cinta dari orangtua.
- Kekurangan fisik
Kekurangan fisik yang kecil pun bisa menyebabkan anak merasa minder. Seperti, bentuk wajah yang tidak proporsional, munculnya jerawat, atau segala hal yang berbeda dengan oranglain disekitarnya.
- Keterbatasan Mental
Keterbatasan ini akan membawa rasa rendah diri pada saat dilakukannya perbandingan dengan prestasi yang tertinggi orang lain. Hal ini biasa dilakukan oleh orangtua yang tidak memberikan penghargaan diri kepada anaknya.
Nyatanya seringkali masalah-masalah pada anak itu muncul karena faktor dari dalam keluarga itu sendiri. Orangtua yang seharusnya menjadi tempat bagi anak untuk merasa aman dan nyaman namun ternyata malah sebaliknya..
Apakah orangtua sudah mengetahui bagaimana sih ciri-ciri saat anak merasa minder?Â
Perasaan  minder seringkali tidak ditunjukkan oleh anak. Anak biasanya akan memendam sendiri perasaan minder. Ciri anak merasa minder adalah sebagai berikut :
- Anak terlihat suka menyendiri
- Anak akan berperilaku berbeda dari biasanya atau pergerakannya sangat hati-hati saat berhadapan dengan orang lain
- Tidak memiliki kepercayaan diri bahwa dirinya memiliki kelebihan
- Akan sering menolak jika diajak bertemu dengan orang lain.
Dengan itu, seharusnya orangtua menjadi lebih peka terhadap perilaku anak yang tiba-tiba berubah dan akan lebih menjaga anak dengan lingkungannya.
Yuk ketahui tips mengatasi minder!
Dikutip dari salah satu ahli dikatakan terdapat beberapa cara untuk mengatasi rasa minder muncul, simak berikut ini..
- Menemukan rasa percaya diri
Memahami dan menemukan kekuatan serta kelebihan anak untuk dapat memberikan rasa percaya diri anak. Maksimalkan kelebihan anak dan  berikan apresiasi jika anak mendapatkan kepercayaan diri.
- Membuat opsi lain
Membuat opsi lain yang dimaksutkan adalah ketika kita tidak mencapai sesuatu yang diinginkan, kita dapat menggunakan opsi lain agar tidak terpaku dengan kegagalan.
- Mengurangi ekspetasi yang tinggi
Terkadang orangtua memiliki ekpetasi yang tinggi kepada anak, hal ini sering kali membuat anak tertekan jika tidak dapat memenuhi ekpetasi orangtuanya tersebut. Sehingga perlunya pengurangan ekpetasi kepada anak dan berikan ruang ekpresi pada anak agar anak dapat mengekplorasi potensinya.
- Menciptakan lingkungan yang positif untuk anak
Biasanya orangtua yang sibuk dengan perkerjaan lupa dengan lingkungan yang diberikan untuk anaknya, sehingga anak pun juga akan mengikuti lingkungan yang diberikan orangtuanya.