Mohon tunggu...
Bella Widya
Bella Widya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

Five Hargreeves for life✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KONFLIK LAUT CHINA SELATAN DALAM PERSPEKTIF LIBERALISME

8 November 2022   16:24 Diperbarui: 16 November 2022   23:42 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi yang dapat Liberalisme tawarkan untuk negara-negara yang berkonflik yaitu dengan membawa kasus tersebut pada sidang Majelis Umum PBB agar seluruh negara dan masyarakat dunia dapat memberikan pendapatnya mengenaik permasalahan tersebut. Dan kemudian dapat membuat keputusan yang akan mengikat, jadi negara-negara tersebut harus membawa kasus tersebut ke Mahkamah Internasional khususnya Mahkamah Internasional Kelautan agar dapat berjalan sesuai jalur hukum.

Dalam hal tersebut UNCLOS (United Nations Convention on Law of the Sea) atau konvensi yang mengatur bagian batas wilayah kelautanlah yang dapat menjadi instrumen dlama penyelesaian konflik Laut China Selatan. Oleh sebab itu, penilaian UNCLOS dan hasil persidangan, akan menentukan sebuah keputusan mengikat yang akan memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Karenanya, Liberalisme akan sangat mendukung negara-negara yang terlibat untuk dapat membawa Konflik Laut China Selatan ke Mahkamah Internasional agar diselesaikan sesuai dengan ketentuan UNCLOS.

Pada dasarnya, pemikiran dari Liberalisme sangatlah bertentangan dengan logika dari kebanyakan orang. Dalam konteks ini dapat terlihat bagaimana dari perspektif Liberalis mengharapkan tindakan yang dilakukan oleh China tidak melibatkan kekuatan militer. Jadi seharusnya negara-negara yang saling berkonflik tersebut diharapkan dapat menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi melalui kerjama maupun jalur hukum tanpa perlu adanya tindakan anarkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun