Puji syukur kehadirat Ilahirabbi yang senantisa memberikan kesehatan dan perlindungan kepada kita semua.
Sudah tidak asing lagi di telinga kita dengan istilah PSBB,PPKM,dan 3M "mencuci tangan,memakai masker,dan menjaga jarak". Itu semua adalah suatu bentuk usaha kita untuk terhindar dari paparan virus yang kita kenal dengan nama COVID-19.
Covid-19 adalah suatu nama penyakit yang diakibatkn oleh virus, yang gejalanya hampir sama dengan sakit flu. Penularan Covid-19 melalui droplet yang dikeluarkan oleh si penderita. Ada 7 jenis Covid yang dapat menginfeksi manusia, dua virus diantaranya adalah virus yang kita kenal beberapa tahun lalu yaitu SARS-Corona virus, dan yang sedang kita hadapi sekarang yaitu MERS-Corona virus. Mereka semua adalah virus yang menyerang pernapasan manusia.
Virus Covid-19 menginfeksi saluran pernapasan atas seperti flu dan batuk , namun jika imun kita sangat lemah virus ini menginfeksi saluran pernapasan bawah. Oleh sebab itu banyak orang yang meninggal dunia disebabkan saluran pernapasan bawah sudah terinfeksi. Rata-rata yang meninggal adalah dikalangan  lansia, orang yang mempunyai penyakit bawaan, dan tenaga medis. Virus ini juga menyerang lewat percikan batuk orang yang positif. Itulah mengapa kita wajib memakai masker, bukan hanya berdampak pada saluran pernapasan, virus ini juga berdampak pada pendidikan dan ekonomi sebagian besar masyarakat.Â
Semua orang ingin virus ini segera hilang. Tapi, masih banyak pula orang yang sering melanggar peraturan yang di buat pemerintah dengan tidak memakai masker saat hendak keluar, lupa untuk mencuci tangan selesai berpergian, dan kepatuhan menjaga jarak juga masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat akibatnya sudah beribu-ribu penduduk Indonesia meninggal dunia yang disebabkan oleh penyakit ini.
Profesor Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 mengatakan bahwa, kasus positif Covid-19 pada tanggal 22 Juli 2021 mengalami penurunan 40% dan kesembuhan juga meningkat 70%. Namun, di balik semua beria itu kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat. Setiap harinya ada lebih dari 1000 kasus kematian akibat virus ini. Peningkatan angka kematian ini sudah tidak bisa di tolerir lagi karena kasus kematian ini bukan lagi sekedar angka tapi di dalamnya ada keluarga, kerabat, dan orang-orang tercinta.
Untuk menghadapi ini semua kita wajib bergotong royong agar bisa menurunkan angka kematian. Dari perkembangan kesembuhan yang meningkat dan angka positif yang menurun juga harus kita pertahankan. Agar daerah -- daerah yang masih ber zona merah bisa berubah ke zona hijau. Ini semua menjadi tanggung jawab pemerintah dan kita semua dalam mengatasi kasus Covid -19 ini.
Salah satu antisipasi pemerintah dalam menangani Covid ini juga dengan melakukan Vaksinasi kepada seluruh warga Indonesia. Namun, vaksinasi ini juga di lakukan secara bergilir. Masyarakat yang prioritaskan pertama menerima vaksinasi ini adalah tenaga medis, TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain. Prioritas kedua adalah tokoh masyarakat atau pemuka agama, perangkat daerah kecamatan, desa dan RT/RW.Â
Prioritas ke-tiga adalah guru dari semua tingkat. Prioritas terakhir yang menerima vaksin adalah masyarakat sipil dan lain-lain. Namun, ada juga masyarakat yang tidak boleh di suntik vaksin di antaranya adalah seseorang yang mempunyai penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit Sindrom Gullian Barre, anak Kangker yang sedang menjalani Kemoterapi atau Radioterapi, demam 37,5 derajat celcius atau lebih, ibu hamil, Diabetes Melitus tidak terkendali dll.
Kesimpulannya jika hidup kita ingin terbebas dari virus Covid-19 in, maka usaha yang harus kita lakukan adalah mematuhi peraturan pemerintah yaitu melaksanakan PPKM atau diam di rumah, memakai masker, cuci tangan setelah berpergian, menjaga jarak dengan sesama, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, olah raga teratur dan yang paling penting tentunya mendekatkan diri kepada Allah SWT maha pelindung kita.
Salam Sehat!