Teknologi Maggot: Pengenalan Inovasi Hijau Dalam Pengelolahan Sampah Organik di Kantin Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
Â
Latar Belakang
Pengenalan Inovasi Hijau dalam Pengolahan Sampah Organik di Kantin Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang merupakan langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan limbah yang lebih efisien. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan, institusi pendidikan seperti Universitas Negeri Malang (UM) berkomitmen untuk menerapkan praktik pengelolaan limbah yang inovatif dan ramah lingkungan. Pengolahan sampah organik menjadi kompos adalah salah satu metode yang telah terbukti efektif. pengolahan sampah organik tidak hanya mengurangi volume limbah tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
Upaya serupa kami lakukan melalui program budi daya maggot. Maggot memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menguraikan sampah organik secara efisien, sehingga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait pengelolaan limbah dan keamanan pangan. Selain itu, hasil dari budi daya maggot ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, menambah nilai ekonomis dari pengelolaan sampah organik.
Tujuan
     Tujuan dari program ini adalah untuk mengeksplorasi penerapan inovasi hijau dalam pengolahan sampah organik di Kantin Fakultas Ilmu Sosial UM, serta dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi kampus. Dengan mengimplementasikan sistem pengelolaan limbah yang berkelanjutan, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif di kalangan mahasiswa dan staf mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta memanfaatkan sumber daya secara bijak. Inisiatif seperti ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi lingkungan kampus tetapi juga berpotensi menjadi motivasi bagi institusi lain dalam menjalankan praktik serupa. Melalui kolaborasi antara pihak universitas dan mahasiswa, program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mendukung keberlanjutan lingkungan secara keseluruhan.
Maggot BSF
Dikutip dari https://tanilink.com, Maggot BSF (Black Soldier Fly) atau larva lalat tentara hitam beberapa tahun belakangan ini mulai digunakan sebagai pakan unggas. Maggot BSF awalnya banyak digunakan untuk mempercepat pembusukan sampah organik, sehingga sampah tidak menimbulkan bau busuk. Maggot BSF disebut aman untuk dijadikan pakan ternak karena lalat BSF tidak termasuk lalat penyebar penyakit. Maggot bisa diberikan sebagai pakan dengan mencampurkan maggot yang sudah diproses atau dengan memberikan dedak fermentasi yang sudah dihidupi maggot BSF. Â Â
Adapun keunggulan dari Maggot BSF yakni, memiliki nutrisi yang tinggi untuk pakan ternak. Maggot BSF mengandung tinggi protein, asam amino serta asam lemak yang lengkap, hingga menjadikannya sumber nutrisi yang baik untuk hewan ternak. Maggot BSF juga menjadi alternatif untuk mengurangi sampah organik. Maggot BSF memiliki kemampuan yang cukup luar biasa untuk menguraikan sampah organik, seperti sisa makanan ataupun limbah organik lainnya. Selain itu, sisa dari penguraian maggot BSF dapat digunakan sebagai pupuk organik yang bermanfaat untuk kesuburan tanah dan mendukung produktivitas tanaman. Untuk pembudidayaan Maggot BSF sendiri, terbilang cukup mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus. Biaya yang diperlukan juga terbilang cukup murah, dengan pakan yang dapat diperoleh dari limbah sisa makanan/organik rumah tangga. Â Â
Tahapan Sosialisasi
Dalam tahapan untuk mengenalkan pengelolaan sampah makanan menggunakan maggot BSF, kami melakukan beberapa langkah berikut: