Mohon tunggu...
Bella Amelia Putri
Bella Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa S1 Management dan Bisnis Horizon University Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Konten ke Keuntungan: Tren Online Shop Gen Z di TikTok

1 Desember 2024   19:45 Diperbarui: 1 Desember 2024   20:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.thebodyshop.co.id

Beberapa tahun terakhir , Generasi Z, khususnya , telah mengadopsi TikTok sebagai salah satu platform media sosial paling berpengaruh . dapat dilihat hanya sebagai sumber hiburan , terutama dengan video- videonya yang menghibur , tetapi juga sebagai platform e - commerce yang potensial . Tujuan artikel ini adalah untuk membahas bagaimana Gen Z menggunakan TikTok untuk menghasilkan uang dan bagaimana praktik ini meningkatkan profitabilitas bisnis . 

TikTok sebagai Platform E-Commerce

Sumber foto: InfoEkonomi.ID
Sumber foto: InfoEkonomi.ID
Platform ini memperkenalkan sejumlah fitur baru, termasuk TikTok Shopping, yang memungkinkan pengguna untuk menelusuri dan membeli barang dari aplikasi. Fitur ini meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengurangi kebutuhan untuk memilih berbagai platform dalam melakukan transaksi . membantu TikTok memperluas konten dan transaksinya menjadi ekosistem yang berharga bagi Generasi Z.

Mengapa Gen Z Memilih TikTok?

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh menggunakan internet dan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari mereka. Media sosial adalah tempat yang lebih baik untuk mencari ide dan informasi daripada iklan konvensional. TikTok memiliki algoritma yang canggih yang memungkinkan kontennya menjangkau audiens yang lebih besar, memungkinkan merek untuk membangun komunitas dan menarik perhatian pengguna potensial.

Perilaku Belanja Gen Z

Studi terbaru menunjukkan bahwa Gen Z sering membeli sesuatu secara impulsif, terutama setelah melihat konten di TikTok. Video yang menampilkan produk yang menarik, seperti instruksi penggunaan atau unboxing, sering mendorong pengguna untuk membeli barang yang mereka lihat. Konsep "TikTok Made Me Buy It" menggambarkan bagaimana konten viral dapat memengaruhi keputusan pembeli.

Contoh Nyata

Sumber foto: Dreamers.ID
Sumber foto: Dreamers.ID
Salah satu contoh yang mencolok adalah tren produk kecantikan yang viral di TikTok. Produk seperti alat kecantikan dan skincare seringkali mendapat perhatian besar karena efek viral dari konten TikTok. Seringkali, peningkatan penjualan yang signifikan dihasilkan dari video-video yang menunjukkan bagaimana produk digunakan atau ulasan pengguna. Brands seperti Glossier dan Fenty Beauty telah berhasil menarik pelanggan Gen Z dengan kampanye mereka yang menekankan keberlanjutan dan inklusi, yang sangat dihargai oleh demografi ini.

Pengaruh Influencer

Dengan jutaan pengikut, influencer di TikTok dapat memengaruhi perilaku belanja Gen Z. Gen Z sering merasa lebih percaya diri saat melakukan pembelian karena rekomendasi dari influencer yang mereka ikuti. Metode ini menciptakan hubungan emosional antara konsumen dan barang, sehingga mereka memilih untuk membeli barang berdasarkan kebutuhan dan kepercayaan terhadap influencer.

Studi Kasus: Influencer dan Penjualan

Sebuah studi menunjukkan bahwa influencer dengan audiens yang relevan dapat meningkatkan penjualan produk hingga sepuluh kali lipat setelah mereka memposting konten tentang produk. Sebagai contoh, ketika seorang influencer kecantikan memposting video tentang produk skincare tertentu, sejumlah besar pengikutnya segera mencari dan membeli produk tersebut. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh influencer di dunia e-commerce di TikTok.

Keberlanjutan dan Etika

Keberlanjutan adalah hal yang sangat penting bagi Generasi Z. Merek yang menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan keberlanjutan dan mengajarkan audiens mereka tentang keberlanjutan produk dan bagaimana mereka mengurangi dampak lingkungan akan lebih menarik bagi Gen Z. Ini menunjukkan bahwa aspek keberlanjutan dan etika sangat penting dalam keputusan pembelian mereka.

Contoh Merek Berkelanjutan

Sumber foto: www.thebodyshop.co.id
Sumber foto: www.thebodyshop.co.id
Merek seperti Patagonia dan The Body Shop berhasil menarik Gen Z dengan kampanye mereka yang menekankan etika dan keberlanjutan. Mereka menggunakan TikTok untuk berbagi cerita tentang proses pembuatan barang mereka dan dampak positif mereka terhadap lingkungan. Ini meningkatkan kesadaran merek dan menarik konsumen muda yang peduli dengan masalah sosial dan lingkungan.

Tantangan bagi Merek

Meskipun ada banyak peluang, merek juga menghadapi tantangan saat bersaing di platform yang sangat dinamis ini. Menjaga relevansi dan kreativitas adalah masalah utama. Merek harus selalu berubah dan berubah karena konten yang cepat basi dan tren yang berubah-ubah. Merek yang ingin berhasil di TikTok harus melakukan analisis data menyeluruh untuk mengetahui strategi apa yang berhasil dan tidak berhasil. Merek dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik dengan menggunakan alat analitik untuk melacak kinerja konten, interaksi pengguna, dan tren belanja.

Strategi untuk Menghadapi Tantangan

Merek harus mengatasi masalah ini:

  • Beradaptasi dengan Tren: Merek harus terus mengikuti tren terbaru di TikTok dan cepat beradaptasi untuk tetap relevan. 
  • Menciptakan Konten yang Menarik: Konten yang inovatif dan menarik lebih mungkin dibagikan dan dinikmati oleh audiens yang lebih besar.
  • Menggunakan Data untuk Pengambilan Keputusan: Merek harus menggunakan data analitik untuk memahami perilaku pelanggan dan mengembangkan strategi pemasaran yang paling efektif.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun