Mohon tunggu...
Bella Salsabila
Bella Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance Writer and Graphic Designer

Saya sangat hobi menulis, membaca, dan mendesain. Untuk menyalurkan hobi saya, saya sering mengambil job freelance yang berhubungan dengan hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Z adalah Generasi Bermasalah, Benarkah?

31 Agustus 2024   20:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar : ecmweb.com)

Seringkali mendapat sorotan negatif yang menganggap bahwa Gen Z adalah generasi yang bermasalah, karena mereka menganggap generasi ini sangat lemah, malas, manja, dan tidak bisa apa-apa. Jadi, benarkah bahwa gen z adalah generasi yang seperti itu ?

Seperti yang kita ketahui, bahwa Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Dengan demikian, usia mereka pada tahun 2024 adalah antara 12 dan 27 tahun.

Mereka adalah generasi pertama dengan akses internet yang meluas, mereka sangat terampil dalam teknologi, dan aktif menggunakan platform seperti instagram, tiktok, dan snapchat. 

Karena mudah dan cepatnya mendapat informasi, sehingga menjadikan mereka sebagai generasi yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.

Banyak dari mereka aktif dalam berbagai gerakan sosial, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Mereka juga lebih suka berkomunikasi melalui gambar, video dan media visual lainnya.

Gen Z juga adalah generasi yang sangat mementingkan kesehatan mental. Mereka lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental dan dukungan jika di perlukan.

Sebenarnya Gen Z sama seperti generasi lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, kebanyakan Gen Z memiliki masalah seperti :

Kecanduan Teknologi: Gen Z sangat bergantung pada teknologi, khususnya media sosial.  Hal ini dapat menyebabkan  masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi serta kurangnya interaksi pribadi.

Harapan Tinggi: Gen Z sering kali memiliki harapan tinggi terhadap kehidupan dan karier mereka, yang terkadang tidak realistis. Hal ini dapat menimbulkan frustrasi ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Kurangnya pengalaman sosial: Dengan banyaknya interaksi online, beberapa anggota Gen Z mungkin merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung di dunia nyata.

Meski memiliki kelemahan tersebut, Gen Z tetap tidak bisa di katakan sebagai generasi yang seperti itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun