Diawal diri membuka mata.
Dengan senyum hangat engkau sambut kehadiranku.
Kau berikan seluruh cinta padaku.
Yang bahkan belum pernah aku dapati dalam percintaan.
Peluk cium kau berikan.
Diiringi dentunan lagu yang kau ciptakan tuk menghantar hariku.
Menjagaku bagaikan sebuah berlian yang bisa hancur kapan saja.
Dikala tawaku hadir.
Seketika terbit mentari di wajah kalian.
Diiringi pelangi yang bahkan warnanya lebih dari tujuh warna.Â
Tiap kedipan mata.
Tiap hembusan nafas.
Tiap detak jantung begitu terasa.
Seakan waktu berjalan lambat kala itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H