Mohon tunggu...
Belinda Priska C D
Belinda Priska C D Mohon Tunggu... -

Human with vision & passion

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hening

9 Maret 2016   13:17 Diperbarui: 9 Maret 2016   13:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="siluet"][/caption]

Sebuah puisi untuk memaknai keheningan

Hening…
Terkadang kita perlu berhenti sejenak
Memberi ruang bagi sebuah keheningan
Hening yang bukan sepi
Karena kau bisa saja merasakan sepi tapi tak kunjung hening
Atau terkadang justru kau menemukan hening di tengah keramaian
Memang hidup kadang seabstrak itu
Hening katanya waktu asyik antara kau, dirimu, dan Tuhan-mu
Aku juga seperti kau, pemburu keheningan
Sudah sering rasanya aku menganggap betapa besar masalah
Gravitasi hidup seolah hanya berpusat padaku
Dalam keheningan itu, aku mencoba melawan lupa
Jika hidup adalah suatu penerimaan, kesabaran, dan keikhlasan
Aku tak pernah sendiri
Banyak orang punya masalah dengan lebih lebihnya
Lebih kompleks, lebih besar, lebih mendesak, dan …
Di atas itu semua ada Tuhan sang sutradara hidup
Dalam keheningan pula ku temukan pelajaran dari apa apa yang terjadi
Mau sesakit apapun prosesnya, pasti akan ada apa-apa di depan
Hening yang bukan sepi

 

(euler).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun