Dukungan Rizieq FPI cs ke Agus-Sylvi dari awal pencalonannya diharap mampu mendapat suara signifikan, namun kenyataannya tidak mampu mendongkrak suara untuk masuk putaran kedua, justru suara yang diperoleh terpuruk sangat jauh diangka sekitar 17% suara hasil quick count sementara.
Dua penyebab tergerusnya suara Agus-Sylvi adalah:
- Dukungan Rizieq FPI cs
Walau dukungan Rizieq FPI cs ke Agus-Sylvi tidak diumumkan secara terbuka namun terlihat di publik DKI Jakarta dari beberapa pertemuan yang terjadi antara tim sukses dengan Rizieq FPI cs menyiratkan dukungan yang nyata, justru dukungan tersebut menimbulkan antipati warga terhadap Agus-Sylvi.
Warga DKI Jakarta menilai keberadaan FPI cenderung identik dengan sisi negatifnya seperti demo berujung anarkis, sweeping, mudah melakukan tindakkan kekerasan dan lain-lain yang kebetulan lebih banyak terjadi di Jakarta sehingga aksi-aksi tersebut membuat trauma khususnya warga DKI Jakarta.
Kekhawatiran warga masuk akal, jika Agus-Sylvi masuk putaran kedua dan menang maka sama saja kemenangan bagi Rizieq FPI cs sehingga Jakarta menjadi tempat merajalelanya Ormas pendukung Agus-Sylvi tersebut.
- Ada Peristiwa Pengkhianatan
Berharap dukungan Rizieq FPI cs yang sudah diketahui warga DKI Jakarta mampu mendongkrak suara Agus-Sylvi justru hasilnya berkata lain.
Berawal dari kunjungan istimewa pasangan Anies-Sandi ke markas besar FPI menemui Rizieq cs memberi dampak dan tanpa ada yang menyadari apakah pertemuan tersebut sebagai bentuk dukungan Rizieq FPI cs atau tidak, sehingga publik menganggap bahwa pertemuan Anies-Rizieq FPI hanya sebatas untuk mengklarifikasi berbagai isu persoalan.
Publik menganggap pertemuan tersebut tidak mengurangi dukungan Rizieq FPI cs terhadap pasangan Agus-Sylvi, namun kenyataannya fakta membuktikan hasil yang tidak terduga di TPS 17, tempat Rizieq mencoblos dan dekat markas FPI di Jalan Petamburan II, Jakarta Pusat,
Dengan mengejutkan Anies-Sandi mampu memperoleh 212 suara tertinggal jauh dari Agus-Sylvi yang hanya memperoleh 38 suara.
Fakta perolehan suara Anies-Sandi ungguli Agus-Sylvi terpaut jauh ada dugaan Rizieq FPI cs condong ke Anies-Sandi “Mengkhianati” pasangan Agus-Sylvi.
Tidak ada yang menduga dari pertemuan Anies-Rizieq FPI membawa misi terselubung memberi dampak positif bagi pasangan Anies-Sandi.
Jadi, Dua poin diatas sangat menggerus suara pasangan Agus-Sylvi, disamping dukungan Rizieq FPI cs yang tidak diharap warga dan peristiwa pengkhianatan juga, ibarat nasib Agus-Sylvi “Sudah jatuh tertimpa tangga”.
Langkah apa yang akan dilakukan Agus-Sylvi terutama Cikeas?
Setelah terkuak aksi Rizieq FPI cs diduga beralih ke Anies-Sandi maka peta pemilih putaran kedua akan berubah total.
Pemilih putaran pertama yang sudah tahu arah dukungan Rizieq FPI cs ke Anies-Sandi akan beralih dukungannya ke pasangan calon lain / Ahok-Djarot.
Warga sadar bahwa Ormas yang tidak berkuasa mudah bertindak semena-mena apalagi berkuasa dalam hal ini mendukung pasangan calon yang terpilih.
Oleh karena itu, warga DKI Jakarta sangat cerdas dan rasional memilih dengan menilai dari berbagai aspek.
Termasuk arah dukungan yang diberikan pihak Agus / Cikeas yang telah dikhianati sulit mendukung Anies-Sandi yang notabennya didukung Rizieq FPI cs.
Berbagai trik politik, pola politik telah dibangun Cikeas bersama partai pengusung Agus-Sylvi dengan menguras tenaga, harta dan pikiran diduga untuk menjatuhkan Ahok bersama-sama sang Ormas ternyata sia-sia dan harus berakhir dengan pengkhianatan.
Perjuangan yang tidak sia-sia bagi sang Ormas, menghasilkan jerih payah seperti contoh mendapat gebetan baru bolak-balik, kesana-sini, bersama kuda besi versi baru.
Selera tinggi, Luar biasa!
Mendukung bersama-sama dengan “Pengkhianat” adalah hal yang tidak masuk akal dan sulit terwujud kecuali money politik yang mampu mengalahkan semuanya.
Hanya ada dua pilihan yang akan dilakukan Agus / Cikeas yaitu mendukung Ahok-Djarot atau Penyeimbang (Tidak mendukung siapapun).
Apakah Cikeas akan Mendukung Ahok-Djarot atau Penyeimbang?
Cikeas mendukung Ahok-Djarot akan sulit terwujud, karena selama proses Pilgub DKI Jakarta, keberadaan Ahok selalu disinggung ayahanda SBY disemua kesempatan, dalam persoalan apapun selalu dikait-kaitkan padahal kita tahu Ahok tidak pernah menyinggung ayahanda SBY bahkan tidak pernah membalas apa yang disinggung ayahanda SBY.
Peluang yang paling besar dilakukan Cikeas adalah Penyeimbang, karena sudah berpengalaman sebelumnya seperti Pilpres 2014 dan peristiwa kegaduhan di DPR yang terlihat penyeimbang tapi memihak hingga sekarang.
Opsi Penyeimbang dilakukan karena untuk menjaga gengsi sebagai mantan yang pernah berkuasa.
Mungkin masih terbawa perasaan “Saya harus diatas”atau “Maunya saya, diundang ke istana Negara, bukan minta bertemu ke Istana”.
Jadi,opsi penyeimbang yang memihak sebagai opsi terbaik untuk menjaga marwah gengsi yang tidak ketulungan.
Bel bencana “apes” menghiasi istana Cikeas, Balada sang aktor berakhir sambil menunggu datangnya lebaran kerbau.
Salam Wiro Sableng…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H