Untuk meningkatkan mutu jerami padi, perlu dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan suatu proses yang memanfaatkan mikroba dengan tujuan merubah substrat menjadi produk tertentu seperti yang diharapkan. Fermentasi merupakan salah satu metode untuk meningkatkan nutrisi yang sesuai dengan karakteristik jerami padi karena relatif muda dan hasilnya bersifat palatable sehingga lebih mudah diberikan pada ternak ruminansia.
Pakan fermentasi adalah pakan yang diberi perlakuan dengan penambahan mikroorganisme atau enzim sehingga terjadi perubahan biokimiawi dan selanjutnya akan mengakibatkan perubahan yang signifikan pada pakan.Fermentasi jerami tidak hanya dapat meningkatkan manfaatnya akan tetapi juga mampu mengurangi polusi karena proses pembakaran di ladang sehingga diharapkan dapat menjaga efek keseimbangan ekologis. Metode penambahan substrat fermentasi baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas fermentasi telah banyak dilakukan.
 Fermentasi pada jerami dalam meningkatkan nutrisi dapat dilakukan dengan menggunakan urea dan probiotik. Probiotik adalah campuran berbagai mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat proses pemecahan serat jerami padi, sehingga mudah dicerna oleh ternak. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu fermentasi adalah suhu.
Pada suhu yang tepat mikroorganisme akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu, fermentasi jerami dapat dilakukan dengan baik dalam kondisi aerob maupun anaerob dan didiminasi oleh bakteri asam laktat yang bersifat fakultatif anaerob. Ternak sapi yang menkonsumsi jerami padi menghasilkan kotoran (pupuk kandang), yang nantinya apabila dikelola secara baik, akan menjadi pupuk organik dan akan bermanfaat optimal bagi tanaman.
Pengolahan dilakukan dengan mengambil jerami padi di angina-anginkan untuk mengurangi kadar air dan dilakukan chopper (pemotongan). Pemberian molasses (tetes tebu), biostarter (EM4) dan bekatul dicampurkan kemudian disiramkan pada jerami padi setelah dirasa tercampur semua jerami padi tersebut dimasukkan kedalam ember atau ruang yang kedap supaya terjadi proses fermentasi. Lama waktu fermentasi 3 Minggu.
Cara yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak sapi adalah melalui proses fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (starbio, starbioplus, probion). Hal ini akan meningkatkan motivasi untuk meningkatkan ternak sapi yang dipelihara serta pemanfaatan limbah jerami padi sebagai bahan pakan ternak merupakan suatu program dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
Penggunaan bioteknologi pemanfaatan limbah pertanian (jerami padi) sebagai pakan ternak harapanya dapat mengatasi permasalah ketersediaan pakan segar di Indonesia karena semakin sempitnya lahan hijauan serta juga dapat mengatasi ketersediaan pakan di musim kemarau karena melalui proses fermentasi ini daya simpan pakan menjadi lebih lama. Sehingga dapat menguntungkan bagi peternak serta ternak itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H