Mohon tunggu...
Nana Blasius
Nana Blasius Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Nana

KEPRIBADIAN: Bersahabat, suka diskusi, Membaca, Menulis, traveling

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Kita Merajut Kisah

13 Desember 2023   10:17 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:39 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waktu menjadi pengingat terbaik untuk segala kesempatan dan momen indah yang pernah kita lalui bersama"

Satu tahun yang lalu,  tepatnya pada penghujung bulan Desember 2022, tatkala sedang menikmati segelas kopi Americano di sebuah cafe jln. Dago, saya menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang isinya seputar ajakan untuk bergabung menjadi anggota kor pada perayaan misa penutupan Misi Asia Montfortan, yang akan dilaksanakan 7 Januari 2023. Jujur sa, kata Monfortan Serasa tak asing lagi di telinga. Setelah melewati percakapan singkat, saya pun mengkonfirmasi untuk bergabung, dengan anggapan bahwa mungkin ini adalah titik pijak yang mengharuskan saya menginjakkan kaki di rumah Propinsialat SMM, setelah beberapa kali mengutang janji dengan seorang gembala (Rm Rofin), namun tak kunjung datang. 

Dibawah rintikan hujan di hari rabu, saya tersekap dalam pertemuan pertama kala itu. Sebagai orang baru, rasa ragu dan malu selalu tersingkap di balik wajah berkulit hitam gelap saat pertama kali senyum sapa mereka  di dalam ruang temu perdana. Usai sayup-sayup nada dan suara latihan, kita mulai berkenalan, bercerita di bawah indahnya ruang temu perdana kala itu. 

Usai ruang temu perdana, komunikasi pun terjalin dengan lancar. Tali silaturahmi yang dulunya tidak terbangun sama sekali kini diikuti dengan berjalan berbarengan sembari mengenal satu sama lain lebih jauh. Dengan kepingan rasa yang perlahan terkumpul, kita mulai menata fakta persahabatan dan persaudaraan, hingga beberapa kali menghabiskan momen indah di tahun baru dan beberapa acara lainya termasuk sukacita perayaan misa penutupan Misi Asia Montfortan. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Tanpa kita sadari rajutan kisah kita pun perlahan bergulir melewati beberapa episode dalam kebersamaan kita. Ini bukan lagi tentang siapa yang lebih dulu dan siapa yang baru bergabung bersama kalian. Tapi tentang kita yang memberi makna di setiap pertemuan,   yang hidup dan bertemu melampaui ras, suku, dan budaya. Mengenalmu semua adalah kesempatan berharga yang pernah ku alami dalam hidup. Kalian begitu istimewa menghadirkan warna baru bagi hidup ku. 

Awalnya saya mengira bahwa mengenalmu semua adalah kekeliruan terbesar yang ku alami. Dugaan itu timbul ketika pertama kali melihatmu di ujung ruang temu perdana, tertawa sembari untaian celotehan kata pun terungkap dari bibirmu. Sebagai orang baru rasanya kurang mengenakkan. Saya harus mengatakan maaf atas pendugaan ini. Kini saya sadari kehadiran mu semua membasmi duka dan rasa yang pernah ada, yang sedang menghujaniku di awal pertemuan. Kehadiranmu memberikan makna baru bagi hidup ku. 

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Namun sayang, cerita kita rasanya begitu singkat. Kendati masih ada tapi kok terasa hilang. Mengapa?. Tak apalah ini hanya soal waktu dan kesempatan yang mungkin belum berpihak dan mengijinkan kita untuk kembali berkumpul bersama. Terima kasih atas kehadiran mu semua. Terima kasih atas kebersamaan yang pernah kita lalui bersama.

 Saya sadar segala sesuatu yang ada di dunia ini tak ada yang abadi. Semua datang dan pergi meninggalkan jejak rasa dan pengalaman yang berharga. Tak jarang ada begitu banyak orang dirundung sedih, tersekap dalam lamunan rindu karena merasa kehilangan sosok teman yang baik. 

Maka, untuk segala kenangan indah yang pernah kita lalau, aku tak bisa menggenggamnya terlalu lama  karena takut akan menyisakan luka dan rindu diujung pertemuan. .

Untuk kamu yang akan pergi, doa kami mengiringi kepergian mu ya. Tetap sehat dan semangat melayani. Terima kasih sudah hadir  menjadi senja yang menguatkan, mengibur disetiap terbitnya lelah dan kecewa dalam proses ini...semoga kita dapat bertemu lagi ya.

Mohon maaf bila ada kata dan perbuatan yang mungkin pernah menyinggung perasaan. Salam dan sukses untuk segala tugas dan tanggungjawab kita. Sampai ketemu di episode berikutnya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun