Mohon tunggu...
Bela Septiyaningsih
Bela Septiyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Universitas Pamulang Program Studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gaya Bahasa dan Etika Saat Wawancara Kerja

23 Oktober 2022   16:45 Diperbarui: 23 Oktober 2022   16:46 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wawancara kerja adalah satu tahap untuk memasuki dunia kerja. Ketika melakukan wawancara sebagai pelamar kerja harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apabila ingin menggunakan bahasa asing maka gunakan bahasa yang sopan dan dapat dimengerti. 

Selain itu etika yang baik sangat diperlukan pada saat wawancara kerja. Hal ini akan menjadi satu penilaian untuk menentukan diterima atau tidaknya calon karyawan tersebut. Maka gaya bahasa dan etika yang baik sangat diperlukan untuk kelancaran wawancara kerja.

Lalu gaya bahasa dan etika seperti apakah yang mampu membuat para pencari kerja mampu terlihat baik saat melakukan wawancara kerja?

Di zaman serba modern seperti saat ini terutama di kota besar seperti Jakarta, bahasa yang digunakan bukanlah bahasa Indonesia baku. Melainkan bahasa Indonesia yang dicampur dan diubah menjadi bahasa yang terlihat dan terdengar lebih gaul serta kekinian. Menurut para anak muda sekarang, menggunakan bahasa baku sangatlah kuno atau ketinggalan zaman. 

Selain itu, anak muda pada zaman sekarang lebih sering menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Memang hal ini membuat pemakainya terlihat keren atau berkelas. Namun hal ini tidak dapat diterapkan pada saat melakukan wawancara kerja.

Perusahaan besar memang sangat menilai lebih apabila seseorang pencari kerja melakukan wawancara kerja menggunakan bahasa asing. Namun, penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa asing sangat tidak dianjurkan ketika melakukan wawancara kerja. Akan lebih baik menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan bahasa yang baku.

Untuk wawancara kerja menggunakan bahasa asing sangatlah jarang. Yaitu tergantung dari perusahaan yang membuka lapangan kerja. Apabila diharuskan menggunakan bahasa asing maka gunakanlah bahasa asing tersebut dengan benar dan mudah dipahami. Selain itu pelafalan bahasa asing yang benar juga sangat penting agar pewawancara dapat mengerti dan memahami apa yang disampaikan peserta wawancara.

Selain menggunakan bahasa yang baik, etika yang baik pun sangan penting untuk kelancaran wawancara kerja. Hal ini sangat penting dan bahkan bisa menjadi penentu pencari kerja tersebut dapat diterima atau tidak.

Etika yang baik saat wawancara kerja salah satunya adalah sikap duduk yang baik. Bahasa tubuh saat menyampaikan sesuatu juga harus diperhatikan. Tidak boleh memperlakukan pewawancara seperti teman atau saudara. Meskipun saling mengenal lebih baik bila tetap menerapkan sikap profesional. Yaitu tetap menghargai dan menghormati pewawancara dengan berbicara yang sopan dan duduk dengan tenang.

Sebuah perusahaan sangat mengutamakan etika yang baik. Ketika calon pekerja memiliki etika yang baik akan dipastikan dia juga memiliki etika baik ketika bekerja. Maka hal ini sangat diperhatikan dan dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan ketika mencari karyawan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, seseorang melakukan wawancara kerja dengan bahasa gaul. Yaitu campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Memang terlihat keren, namun hal ini dapat mengurangi penilaian dalam wawancara karena dianggap tidak dapat berbahasa dengan baik. 

Selain itu, ketika melakukan wawancara kerja seseorang terlalu banyak menuntut itu mencerminkan etika yang buruk. Karena belum bekerja tetapi sudah menuntut banyak permintaan. Sehingga hal ini sangat mengurangi penilaian.

Dengan begitu nilai dari seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia berbicara dan bagaimana dia bersikap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun