Di suatu Sekolah Dasar (SD), ada seorang bocah bernama Lipus, (kelas 2 SD). Ia terkenal stupid namun serempak humoris. Karakter yang dimilikinya itu jelas menjengkelkan, memprihatinkan. Namun di sisi lain karakternya itu mampu membuat orang lain terhibur dan senang dengannya. Saking bego dan humorisnya segala pertanyaan guru yang berkaitan dengan mata pelajaran sekolah dijawabnya dengan sesuka hati, sesuai dengan apa yang dimengertinya. Aksi kocak si bocah stupid itu pernah ditunjukannya dalam kelas ketika salah seorang ibu guru bahasa inggris menyuruhnya untuk menerjemahkan beberapa kata (angka) bahasa indonesia ke dalam bahasa inggris.
DIALOG SINGKAT DIMULAI:Â
Bu Guru : Anak-anak-Ku yang pintar-pintar? Siapa yang masih ingat tema mata pelajaran bahasa inggris minggu lalu?
Prily: Saya bu guru, (mengacungkan jarinya dan segera menjawab). Tema yang kita bahas minggu ialah tentang angka-angka dalam has ggris imulai:PAK HUMORISuhnya untuk menerjemahkan beberapa kata bahasa indonesia ke dalam bahsa inggris.bahasa inggris yang dimulai dari angka satu-sampai seratus (1-100).
Bu Guru: Iya, bagus sekali jawabanmu Prily. Ternyata ingatanmu masih kuat. (Ibu guru memujinya dengan nada sedikit menggoda).
Lalu ibu guru itu melanjutkan dialog singkat itu dengan sebuah pertanyaan baru:Â
Ibu Guru: Kalau begitu, di antara kalian, siapa yang masih ingat bahasa inggrisnya sepuluh (10)?
Sebet   : (mengangkat tangannya dan secepat kilat ia menjawab). Saya bu guru!
Bu Guru  : Ok! Silahkan Sebet.
Sebet    : Sepuluh (10), bahasa inggrisnya  ialah: "ten".
Bu Guru  : Ok.....bagus sekali jawabanmu Sebet! (ibu guru memujinya). Anak-anak, tepuk tangan untuk Sebet karena jawabannya tepat sekali.
Siswa-siswi: Semua bertepuk tangan dan memuji-muji Sebet.
      Lalu ibu Guru kembali melontarkan pertanyaan. Pertanyaan kali ini tertuju kepada si "bocah stupid" yakni, Lipus.
Bu Guru  : Pus, (panggilan kesayangan Lipus). Kalau bahasa inggrisnya dua puluh (20) itu apa?
Lipus: Â Â Â (Secepat kilat dengan nada berani dan ekspresi sok-sokan ia menjawab). Ah...itu gampang bu Guru, itu kecil bagi saya. Sepuluh tadi kan ten, berarti kalau dua puluh (20), yang jelas ten-ten-lah bu guru, tinggal tambah satu ten saja.Gitu aja kok repot.
Siswa-siswi: Hahahahahahahahahaha. (semua kompak tertawa).
Bu guru: Hahahahahahahahaha....kamu yakin dengan jawabanmu? (bu guru kembali bertanya).
Lipus: Iya bu, saya yakin dengan jawaban saya. (Lipus meyakini jawabannya benar).
Lalu bu guru kembali bertanya kepada Lipus.
Bu guru: Lipus? (ibu guru memanggil nama aslinya dengan nada sedikit senyum dan tertawa). Tadi kamu mengatakan bahwa bahasa inggris dari dua puluh (20) ialah ten-ten, berarti seratus (100), bahasa inggrisnya itu apa?
Lipus: (Dengan gampang ia menjawab). Ibu ini gimana sih? Jika dua puluh (20) itu bahasa inggrisnya ialah  ten-ten, berarti seratus (100) bahasa inggrisnya seperti bunyi mesin sensor kayu-lah bu?
Bu Guru: Loh, kok seperti bunyi mesin sensor kayu sih Pus? Maksudmu gimana?
Lipus: Maksudku seperti itulah bu? (Jawabannya tidak jelas, semakin ngawur, membuat ibu guru dan teman-teman lainnya heran dan bertanya-tanya).
 Dengan penuh keberanian Lipus berdiri meninggalkan kursi duduknya dan bergegas maju untuk menjelaskan jawabannya kepada ibu guru dan teman-temannya.
Lipus: Maksud saya begini, bahasa inggris dari seratus itu berarti kata "ten" disebutkan sebanyak 10 kali, seperti bunyi sensor kayu. (Lalu ia berteriak keras layaknya seperti bunyi mesin sensor kayu pada umumnya dan mengucapkan kata-kata "ten....ten...ten...ten....ten....ten....ten....ten...ten...ten..."
Bu guru dan para murid: (tertawa terbahak-bahak sambil memukul kepalanya Lipus). Hahahahahhahahahahahahahaha.................
 Bu Guru   : Pus......Pus...(sambil tertawa dan memegang kepala Lipus). Gimana sih kamu! Siapa yang mengajarkan kamu seperti ini? Kamu harus tahu bahwa 20 itu bahasa inggrisnya twenty, bukan ten-ten, dan 100 bahasa inggrisnya "one hundred", bukan seperti yang kamu jawab tadi. (Bu guru terus memegang kepala lipus tanda atau ungkapan kekecewaannya dengan jawaban Lipus).
Â
Lipus     : Apa yang salah! Itu kan jawabanku. (sambil berpangku tangan).
Siswa-siswi : ( serempak tertawa ) ha..........ha........ha........ha.......ha........
Lalu Bu  Guru memberikan pertanyaan yang lain kepada salah satu siswi di kelas itu yang bernama Tin.
Bu Guru   :Tin! (dengan nada mendatar). Apa bahasa inggrisnya 80?
Tin        :Eighten (EIGTIN BU) Bu...
Bu Guru   :Bagus, bagus sekali. Ini baru namanya anak pintar. Bukan seperti kamu Lipus! Sudah bodok, juga jarang mandi (Ibu sekali-kali mengejek Lipus dengan bahasanya yang cukup tajam).
Siswa-siswi: (kembali tertawa). Hahahahahahaha....
Bu guru kembali bertanya kepada Lipus
Bu guru; Lipus anak ganteng (bernada menggoda), tadi Tin sudah menjawab pertanyaan dan jawabannya benar. Sekarang saya mau bertanya hal yang sama kepadamu, apa bahasa inggrisnya 90?
 Lipus: (Menjawab dengan nada meragukan). Kalau saya tidak salah, jawabannya ialah "nine Lipus", bu guru, karena tadi Tin menjawab bahasa inggris 80 yaitu "Eighten". (Lipus menyangka tin yang tertera dalam sebutan eighten (eigtin) seperti yang dijawabkan Tin merujuk kepada nama orang sehingga ia terkecoh dengan  nama tersebut).
Bu guru dan siswa/i: (semua tertawa-tawa terbahak-bahak sambil mengejek Lipus). Hahahahahahahahhaha........ Lipus, Lipus, 90, bahasa inggrisnya bukan nine Lipus tetapi "nine ten". (Ibu guru lalu menerangkan kepada Lipus tentang bahasa inggris dari Sembilan puluh (90).
(THE END)Â
By: Armyno Budiarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H