Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dari Sudut Filsafat (32)

4 Oktober 2021   15:58 Diperbarui: 4 Oktober 2021   16:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran suku Buna' tentang melo dan mugen inilah yang menjadi dasar tentang adanya empat unsur dalam diri manusia: Nopil (tenaga, keinginan badaniah) yang diartikan sebagai Nafsu. 

Nawas (dahi, otak, pengetahuan dan pengalaman) diartikan sebagai Nalar. Nezel (perut, tali pusar, turunan) diartikan sebagai Naluri. Nimil (hati, perasaan terdalam) diartikan sebagai Nurani.

Roh kita manusia terdiri dari empat unsur ini: Nopil + Nawas + Nezel + Nimil, dialih-bahasakan ke dalam bahasa Indonesia, Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani yang tertampung dalam badan yang akan mengalami saat akhir, kematian. 

Tapi roh kita dengan empat unsur ini tetap hidup yang secara samar-samar dihayati oleh orang suku Buna'. 

Rumusan inilah yang saya temukan dalam penelitian selama enam tahun di kalangan suku Buna', dari tahun 2005 sampai 2011 dalam proses penulisan disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dalam kajian filsafat tentang Studi Pembangunan di Universitas Kristen, Satya Wacana, Salatiga, Indonesia. 

Temuan ini dirumuskan dan dipublikasikan sebagai 'Empat N' = 4N, digambarkan dalam diagram, segi empat dibagi empat, maka muncullah istilah, 'Kwadran Bele'. Temuan ini diumumkan pada tahun 2011, maka selalu saya dengan berani katakan, '4N', Kwadran Bele, 2011. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun