Kesadaran suku Buna' tentang melo dan mugen inilah yang menjadi dasar tentang adanya empat unsur dalam diri manusia: Nopil (tenaga, keinginan badaniah) yang diartikan sebagai Nafsu.Â
Nawas (dahi, otak, pengetahuan dan pengalaman) diartikan sebagai Nalar. Nezel (perut, tali pusar, turunan) diartikan sebagai Naluri. Nimil (hati, perasaan terdalam) diartikan sebagai Nurani.
Roh kita manusia terdiri dari empat unsur ini: Nopil + Nawas + Nezel + Nimil, dialih-bahasakan ke dalam bahasa Indonesia, Nafsu + Nalar + Naluri + Nurani yang tertampung dalam badan yang akan mengalami saat akhir, kematian.Â
Tapi roh kita dengan empat unsur ini tetap hidup yang secara samar-samar dihayati oleh orang suku Buna'.Â
Rumusan inilah yang saya temukan dalam penelitian selama enam tahun di kalangan suku Buna', dari tahun 2005 sampai 2011 dalam proses penulisan disertasi untuk memperoleh gelar Doktor dalam kajian filsafat tentang Studi Pembangunan di Universitas Kristen, Satya Wacana, Salatiga, Indonesia.Â
Temuan ini dirumuskan dan dipublikasikan sebagai 'Empat N' = 4N, digambarkan dalam diagram, segi empat dibagi empat, maka muncullah istilah, 'Kwadran Bele'. Temuan ini diumumkan pada tahun 2011, maka selalu saya dengan berani katakan, '4N', Kwadran Bele, 2011.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H