Mohon tunggu...
Anton Bele
Anton Bele Mohon Tunggu... Dosen - PENULIS

Dosen Tamu, pengampu Mata Kuliah Filsafat di Program Pasca-sarjana Interdisiplin Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Rasa" dari Sudut Pandang Filsafat

30 Juni 2020   13:48 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:43 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rasa putus asa bisa muncul kalau apa yang diharapkan tidak terjadi (Nafsu). Segala upaya, tenaga, dana dan waktu sudah dikerahkan tetapi rasa gagal, kecewa tetap menghantui (Nalar). 

Bantuan yang diharapkan tak kunjung muncul, ada rasa gelisah (Naluri). Akhirnya tiba bantuan dan ada hasil, langsung bersyukur (Nurani). Di sinilah letak filsafat rasa, ada kaitan erat antara 4 N, dan seluruh keterpaduan itu baik, maka akan muncul rasa bahagia, kalau sebaliknya, empat N itu tidak saling berhubungan secara harmonis, akan muncul rasa celaka. 

Manusia harus padukan 4 N ini secara wajar agar rasa yang ada dalam diri manusia itu: senang+tenang+riang+bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun