Selain itu keduanya pun memberikan informasi2 lain yang berkaitan dengan profesi2 tersebut. Seputar universitas2nya, proses kuliahnya, biaya hidup, link, sampai cerita tentang kesan2 selama menjadi mahasiswa di jurusan tersebut.
Ketika dijelaskan begitu maka besar kemungkinan Amin akan interest ke-keduanya, sehingga dia jadikan itu jurusan yang akan dia pilih. Dia tidak begitu tertarik menghiraukan penjelasan teman2nya yang memilih jurusan lain. Padahal sesunguhnya tentu masih banyak jurusan yang sama prospektifnya bahkan lebih.
Hal ini terjadi karena informasi terlengkap yang di dapatkan Amin hanya profesi itu saja, lebih-lebih diapun mempunyai contoh nyata (kedua kakanya) yang ternyata sudah sukses di bidang tersebut.
Jadi semakin lengkap informasi yang didapatkan maka kita akan lebih mantap untuk tetap pada pendirian kita. Sehingga kita tidak akan banyak terpengaruh dan mudah goyah oleh orang lain.
Sekarang coba bayangkan kamu mempunyai saudara atau tetangga seorang mahasiswa lulusan Jepang. Suatu hari kamu berbincang dengannya, dan diapun ceritakan semuanya tentang masa kuliahnya, bagaimana proses masuknya, proses perkuliahannya, dan segala hal lainya. Setelah mendengarkan, boleh jadi kamu akan tertarik, dan mungkin berkata dalam hati “oh begitu ya, sepertinya saya juga mampu, kalau begitu saya akan coba”.
Semakin banyak informasi, semakin banyak alternative pilihan yang bisa kita cocokan dengan minat dan bakat kita.
5. Buat Alternatif Pilihan Jurusan
Contoh kasus: Beri sangat berambisi ingin masuk teknik kimia, dia hanya focus pada 1 jurusan tersebut karena dia merasa mampu untuk tembus. Dalam formulir ujian dia tetapkan pilihan 1 dan 2 jurusan teknik kimia namun dengan universitas yang berbeda. Saat diumumkan ternyata keduanya tidak diterima. Padahal dia sebenarnya termasuk anak pintar, kalau saja dia pilih alternative lain yang punya grade setingkat lebih rendah kemungkinannya sangat besar untuk diterima.
Jadi coba buat pilihan jurusan lain yang setingkat lebih rendah dengan catatan itupun jika pilihan pertama kita dirasa ragu untuk bisa tembus. Coba ikuti try out secara rutin untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita.
6. Diskusikan dan Konsultasikan dengan Orang tua
Tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa orang tua yang membatasi atau bahkan tidak setuju dengan pilihan jurusan/keinginan anaknya. Oleh karena itu kita perlu sharing-kan dengan orang tua tentang apa yang kamu inginkan dan orang tua inginkan. Ini pula manfaat lain jika kita punya informasi lebih. Kita bisa menjelaskan kepada orang tua tentang jurusan yang akan kita pilih, karena boleh jadi orang tua kita tidak setuju karenakan kurang mendapatkan informasi, atau informasi yang didapatkan salah.