Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perjalanan Panjang, Usia Pendek? Dampak Jangka Panjang Pekerja Jarak Jauh

14 Desember 2024   19:18 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/bus-passengers-people-seats-metro-1868507/


"Pernah merasa hidup habis di jalan?"

Bayangkan ini: alarm berbunyi pukul lima pagi, dengan mata setengah terbuka Anda bersiap, lalu bergegas mengejar kereta atau mengendarai motor dalam perjalanan dua jam menuju kantor. Pulang? Sama saja. Dua jam lagi dihabiskan di kemacetan, di tengah suara klakson dan kepulan asap kendaraan. Total, empat jam sehari, 20 jam seminggu, 80 jam sebulan habis hanya untuk bolak-balik bekerja.

Bagi sebagian pekerja, skenario ini adalah kenyataan sehari-hari. Namun, di balik rutinitas ini, ada pertanyaan besar: Apa dampaknya bagi kesehatan kita?

Di balik Perjalanan Panjang: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita?

Perjalanan jauh ke kantor bukan sekadar masalah waktu. Dampaknya jauh lebih serius dari yang kita duga, mulai dari stres kronis hingga masalah kesehatan fisik. Menurut sebuah penelitian dari University College London, perjalanan panjang---terutama yang melebihi satu jam per hari---berisiko memengaruhi kesehatan mental dan fisik secara signifikan.

1. Stres Kronis
Berdesakan di transportasi umum, menghadapi kemacetan, atau dikejar waktu bisa memicu stres berulang. Dalam jangka panjang, stres ini bukan hanya membuat kita cepat marah, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, diabetes, hingga penyakit jantung.

Menurut American Institute of Stress, perjalanan panjang yang penuh tekanan meningkatkan kadar hormon kortisol. Jika ini terus terjadi, tubuh tidak sempat pulih, yang bisa berdampak pada kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan.

2. Masalah Punggung dan Postur Tubuh
Posisi duduk yang salah selama berjam-jam dalam kendaraan, ditambah kurangnya gerak, menjadi penyebab utama masalah punggung. Apalagi jika kita menggunakan kendaraan pribadi dan tidak mendapatkan dukungan ergonomis yang baik.

Seorang ahli kesehatan menyebutkan bahwa "duduk terlalu lama adalah kebiasaan baru yang berbahaya." Dampaknya? Dari nyeri punggung bawah, gangguan pada tulang belakang, hingga risiko degenerasi sendi.

3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Empat jam dihabiskan di jalan berarti lebih sedikit waktu untuk berolahraga atau sekadar bergerak. Kurangnya aktivitas fisik ini sering dikaitkan dengan risiko obesitas, gangguan metabolisme, dan penyakit kronis lainnya seperti diabetes tipe 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun