* Mulai dengan Pertanyaan Positif
Saat menerima rapot, hindari langsung fokus pada nilai rendah. Sebaliknya, tanyakan, "Apa yang kamu banggakan dari semester ini?" atau "Pelajaran apa yang paling kamu suka, dan kenapa?" Pertanyaan seperti ini membuka ruang bagi anak untuk menceritakan pengalaman positifnya.
* Bicarakan Tantangan dengan Empati
Jika ada nilai yang kurang memuaskan, hindari nada menyalahkan. Sebagai gantinya, tanyakan, "Apa yang menurutmu membuat nilai ini belum sesuai harapan?" atau "Ada yang bisa Ayah/Ibu bantu supaya semester depan lebih baik?"
* Fokus pada Perbaikan, Bukan Kesempurnaan
Ingatkan anak bahwa belajar adalah proses jangka panjang. Tidak apa-apa jika ada pelajaran yang belum sepenuhnya dikuasai, selama mereka mau terus mencoba. Kita bisa berkata, "Nilai matematika kamu memang belum tinggi, tapi aku tahu kamu sudah bekerja keras. Mari kita cari cara agar lebih mudah memahaminya."
* Jangan Lupa Merayakan Usaha
Apresiasi kecil seperti pujian tulus atau bahkan hadiah sederhana bisa menjadi motivasi besar. Katakan, "Ayah/Ibu bangga sama kamu karena semester ini kamu lebih rajin belajar."
Membangun Pola Pikir Tumbuh (Growth Mindset)
Menghargai proses juga berarti membantu anak mengembangkan pola pikir tumbuh atau growth mindset. Anak-anak dengan pola pikir ini percaya bahwa kemampuan mereka bisa berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Sebaliknya, pola pikir tetap (fixed mindset) membuat anak merasa bahwa kecerdasan atau bakat adalah hal bawaan yang tidak bisa diubah.
Bagaimana cara membangun growth mindset pada anak? Mulailah dengan memberikan pujian yang berfokus pada usaha, bukan hasil. Misalnya, daripada berkata, "Kamu pintar sekali dapat nilai 100," lebih baik katakan, "Kamu pasti belajar keras untuk mendapatkan nilai ini. Bagus sekali!" Dengan begitu, anak belajar untuk menghargai usaha mereka sendiri.
Orang Tua Sebagai Partner Belajar
Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam perjalanan belajar anak. Kita tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga sebagai partner yang membantu mereka menemukan kekuatan, memperbaiki kelemahan, dan menikmati proses belajar itu sendiri. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung anak:
* Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Pastikan anak merasa didukung di rumah. Jangan jadikan rumah sebagai tempat tekanan untuk selalu sempurna, tetapi sebagai ruang aman untuk belajar dan berkembang.
* Ajak Anak Terlibat dalam Rencana Belajar
Libatkan anak dalam menetapkan target untuk semester berikutnya. Misalnya, mereka bisa memilih pelajaran mana yang ingin mereka tingkatkan, atau keterampilan baru apa yang ingin mereka pelajari.