Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Lagu Pengantar Tidur: Terapi Musik untuk Ayah yang Mengalami Daddy Blues

11 Desember 2024   17:24 Diperbarui: 11 Desember 2024   17:24 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Siapa bilang ayah nggak bisa stres saat bayi lahir?"
Pertanyaan ini mungkin terdengar sepele, tapi nyatanya, tidak semua orang sadar bahwa menjadi seorang ayah baru juga bisa membawa tekanan yang luar biasa. Fenomena ini dikenal dengan istilah daddy blues---perasaan cemas, lelah, dan terkadang kewalahan yang sering dirasakan para ayah di awal perjalanan mereka menjadi orang tua. Tapi tahukah sahabat kompasiana? Musik, sesuatu yang terlihat sederhana, ternyata bisa menjadi solusi terapi yang menenangkan, baik untuk ayah maupun bayi.

Cerita dari Malam yang Melelahkan

Bayangkan malam pertama kali bayi kita lahir. Tangisannya memecah keheningan, tubuh kecilnya terasa begitu rapuh dalam gendongan. Sebagai ayah, ada rasa bangga sekaligus takut. Bisa nggak ya saya jadi ayah yang baik? Apa saya mampu mengatasi semua ini? Malam-malam tanpa tidur pun dimulai, dan perlahan, stres ikut menyusup.

Dalam situasi seperti ini, suami saya punya trik sederhana yang ternyata sangat membantu: musik. Setiap kali bayi kami menangis tanpa henti, selain menggendong, ia akan memutar lagu-lagu favoritnya. Kadang lagu slow, kadang lagu dengan ritme lebih cepat, tergantung suasana. Ajaibnya, bayi kami ikut tenang, sementara ia sendiri merasa lebih rileks.

"Ini kayak terapi, tahu nggak," katanya suatu malam sambil tersenyum. "Anak tenang, aku juga nggak terlalu stres."

Apa Itu Daddy Blues?

Sebelum membahas lebih dalam tentang peran musik, mari kita pahami dulu apa itu daddy blues. Selama ini, pembahasan tentang perubahan emosional saat menjadi orang tua baru lebih sering terfokus pada ibu. Padahal, ayah juga bisa mengalami tekanan serupa, meski manifestasinya berbeda.

Beberapa gejala daddy blues meliputi:

* Merasa tidak percaya diri sebagai ayah.

* Kehilangan waktu pribadi dan kebebasan.

* Kelelahan fisik karena kurang tidur.

* Tekanan finansial untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Sayangnya, daddy blues sering kali tidak terdeteksi karena para ayah cenderung menyembunyikan perasaannya. Mereka ingin terlihat kuat di depan keluarga, padahal di dalam, mereka juga membutuhkan ruang untuk melepas stres.

Musik sebagai Terapi: Mengapa Efektif?

Musik memiliki kekuatan luar biasa untuk memengaruhi suasana hati. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Music Therapy menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan, meningkatkan suasana hati, serta memberikan efek menenangkan pada sistem saraf.

Bagi ayah baru, bermain musik atau sekadar mendengarkan lagu dapat menjadi bentuk self-care. Musik membantu mereka:

* Mengurangi stres: Nada-nada lembut atau ritme favorit dapat membantu mengatur pernapasan dan menurunkan detak jantung.

* Meningkatkan mood: Lagu dengan lirik positif atau kenangan indah bisa membangkitkan semangat.

* Menciptakan koneksi dengan bayi: Bayi memiliki respons alami terhadap musik. Mendengarkan musik bersama bisa menjadi momen kebersamaan yang intim.

Pengalaman Pribadi: Musik yang Menenangkan Bayi dan Ayah

Kami pernah mengalami malam yang sulit ketika bayi kami terus menangis tanpa alasan yang jelas. Suami saya mengambil gitar dan mulai memetik nada sederhana. Lagu-lagu seperti "Twinkle Twinkle Little Star" atau improvisasi melodi lembut lainnya terdengar di ruangan. Perlahan, bayi kami berhenti menangis, matanya terpejam, dan akhirnya tidur dengan damai.

Suami saya tersenyum lega. "Aku juga jadi lebih tenang pas main gitar," katanya. "Rasanya kayak ada ruang untuk bernapas."

Lain waktu, ia memutar playlist lagu slow di ponselnya. Bahkan lagu-lagu nge-beat seperti dari band favoritnya bisa jadi andalan saat bayi mulai gelisah di siang hari. "Kuncinya," katanya, "musik yang bikin aku nyaman. Kalau aku nyaman, anak juga ikut nyaman."

Bagaimana Ayah Bisa Memulai?

Bagi ayah-ayah yang ingin mencoba musik sebagai terapi untuk menghadapi daddy blues, berikut beberapa langkah sederhana:

* Ciptakan playlist favorit: Pilih lagu-lagu yang bisa menenangkan atau meningkatkan suasana hati kita.

* Gunakan alat musik sederhana: Jika kita suka bermain gitar, piano, atau alat musik lainnya, jangan ragu untuk menggunakannya. Tidak perlu jadi profesional, cukup nikmati prosesnya.

* Kenali respons bayi: Perhatikan jenis musik apa yang disukai bayi kita. Beberapa bayi lebih tenang dengan lagu-lagu lembut, sementara yang lain mungkin merespons ritme lebih cepat.

* Jadikan ritual: Kita bisa membuat sesi musik sebagai bagian rutinitas tidur bayi, misalnya 15 menit sebelum tidur malam.

* Luangkan waktu untuk bermain musik sendiri: Jika memungkinkan, gunakan waktu luang untuk memainkan alat musik sebagai bentuk me time.

Keajaiban Musik: Tidak Hanya untuk Bayi

Manfaat musik ternyata melampaui momen-momen bersama bayi. Banyak ayah merasa bahwa bermain alat musik atau mendengarkan lagu membantu mereka menemukan kembali keseimbangan emosional setelah hari yang melelahkan. Bahkan, aktivitas ini bisa menjadi bentuk komunikasi yang tidak langsung antara ayah dan bayi.

Temukan Harmoni di Tengah Kekacauan

Menjadi seorang ayah baru memang tidak mudah, tetapi itu tidak berarti kita harus menghadapinya sendirian. Musik bisa menjadi teman yang setia di tengah malam-malam tanpa tidur. Ketika nada-nada mengalun, bukan hanya bayi yang tenang, tetapi juga hati seorang ayah yang mulai merasa lebih damai.

Jadi, jika kita sedang bergulat dengan daddy blues, cobalah memutar lagu favorit kita atau mengambil alat musik yang sudah lama terabaikan. Siapa tahu, musik bukan hanya menjadi pengantar tidur untuk bayi kita, tetapi juga pengantar kedamaian untuk kita sendiri.

"Karena di balik setiap tangisan bayi, selalu ada harmoni yang menunggu untuk ditemukan."

Semoga bermanfaat

F. Dafrosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun