Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendongeng, Seni Menghidupkan Kelas

17 November 2024   22:24 Diperbarui: 17 November 2024   22:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernahkah terlintas pertanyaan, kenapa dongeng begitu magis? Mengapa cerita sederhana tentang kura-kura dan kelinci bisa menancap di ingatan kita bertahun-tahun, sementara pelajaran rumus-rumus kadang hanya bertahan sepekan?

Itulah kekuatan mendongeng. Sebuah seni tua yang mampu menjembatani logika dan emosi, menghidupkan imajinasi, dan membawa kita ke dunia yang begitu jauh dari kenyataan, tetapi terasa dekat di hati. Namun, apakah seni ini masih relevan di era digital, ketika anak-anak lebih terpesona oleh layar ponsel ketimbang kata-kata? Jawabannya, tanpa ragu, adalah iya. 

Bagi para pendidik, mendongeng bukan sekadar cara untuk bercerita. Ini adalah alat yang ampuh untuk menghidupkan suasana kelas, menjadikan pelajaran terasa menyenangkan, dan bahkan menanamkan nilai-nilai kehidupan tanpa terdengar seperti ceramah.  

Mengapa Mendongeng Penting di Kelas?
Ketika seorang guru mendongeng, ia sebenarnya sedang membuka pintu ke dunia baru bagi murid-muridnya. Sebuah penelitian dari Harvard Graduate School of Education menunjukkan bahwa cerita yang baik bisa meningkatkan daya ingat hingga 22%. Alasannya sederhana: otak manusia lebih mudah mengingat cerita dibandingkan dengan fakta-fakta terpisah.  

Bayangkan seorang guru sejarah sedang menjelaskan Perang Diponegoro. Alih-alih hanya membacakan tanggal dan kronologi, guru itu mulai dengan:  

"Di sebuah malam yang sunyi, di sebuah desa kecil, seorang pemuda bernama Diponegoro duduk termenung di bawah bintang-bintang. Ia tidak tahu bahwa malam itu adalah awal dari perjuangan panjang yang akan mengubah sejarah tanah airnya..."

Murid-murid langsung terpikat. Mereka tidak hanya mempelajari sejarah, tetapi juga merasakan denyut emosinya.  

Mendongeng juga bisa membantu membangun hubungan emosional antara guru dan siswa. Ketika seorang guru berbagi cerita, ia tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga membagikan dirinya---pemikirannya, pengalamannya, dan bahkan kerentanannya. Ini menciptakan kepercayaan, yang merupakan dasar dari pembelajaran yang efektif.  

Bagaimana Mendongeng Menghidupkan Kelas?
Ada sesuatu yang ajaib tentang cerita yang diceritakan dengan penuh emosi. Berikut adalah beberapa cara mendongeng bisa mengubah suasana kelas:  

1. Mengaktifkan Imajinasi
   Mendongeng mengajak murid untuk berimajinasi. Saat guru menceritakan tentang kehidupan di dasar laut atau perjalanan ke luar angkasa, otak murid bekerja lebih aktif, mencoba membayangkan hal-hal yang sebelumnya hanya ada di buku atau layar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun