Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendongeng, Seni Menghidupkan Kelas

17 November 2024   22:24 Diperbarui: 17 November 2024   22:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Meningkatkan Konsentrasi
   Saat mendengar cerita, murid cenderung lebih fokus dibandingkan saat mereka membaca teks biasa. Ritme suara guru, ekspresi wajah, dan intonasi yang berubah-ubah menarik perhatian mereka.  

3. Menanamkan Nilai-Nilai dengan Cara Alami
   Dongeng sering kali mengandung pesan moral yang terselip di antara alur cerita. Anak-anak belajar tentang kejujuran dari cerita Pinokio, tentang keberanian dari kisah Sangkuriang, atau tentang kerja sama dari fabel klasik seperti semut dan belalang.  

4. Membangun Empati
   Ketika murid mendengar cerita tentang tokoh yang menghadapi kesulitan atau dilema, mereka belajar untuk memahami sudut pandang orang lain. Ini sangat penting untuk membangun generasi yang lebih empati dan peduli.  

Langkah-Langkah Mendongeng yang Efektif di Kelas
Mendongeng bukan hanya tentang berkata-kata. Ini tentang bagaimana kita menyampaikan cerita dengan cara yang menarik dan penuh makna. Berikut adalah beberapa tips bagi guru yang ingin mencoba seni mendongeng di kelas:  

1. Pilih Cerita yang Relevan
   Sesuaikan cerita dengan tema pelajaran atau nilai yang ingin disampaikan. Misalnya, untuk pelajaran sains, gunakan cerita tentang penemuan besar.  

2. Gunakan Suara dan Ekspresi
   Jangan takut untuk mengubah intonasi suara, menambahkan nada dramatis, atau menggunakan ekspresi wajah yang berlebihan. Ini membantu cerita terasa hidup.  

3. Libatkan Murid
   Ajak murid untuk berpartisipasi. Misalnya, minta mereka menebak akhir cerita, memerankan tokoh, atau memberikan pendapat tentang moral ceritanya.  

4. Gunakan Alat Peraga
   Kadang-kadang, alat peraga seperti boneka, gambar, atau bahkan suara latar sederhana bisa menambah daya tarik cerita.  

5. Latih Intonasi dan Ritme
   Cerita yang terlalu datar bisa membosankan, sementara cerita yang terlalu cepat sulit diikuti. Temukan keseimbangan yang tepat.  

Contoh Dongeng untuk Menghidupkan Kelas  
Legenda Daun yang Menari
Pada suatu waktu di sebuah desa kecil, ada seorang anak bernama Dara yang suka mengamati daun-daun yang jatuh dari pohon. Ia percaya bahwa setiap daun yang jatuh membawa pesan dari angin.  

"Dara, kenapa kamu tidak bermain seperti anak-anak lain?" tanya ibunya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun