Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

6 Rekomendasi Film Indonesia yang Berhasil Curi Perhatian Dunia

11 November 2024   05:55 Diperbarui: 11 November 2024   07:40 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Marlina,_Si_Pembunuh_dalam_Empat_Babak

Apakah sahabat kompasianer pernah menonton film Indonesia yang sukses bikin orang dari berbagai negara ikut merasakan kisah yang disampaikan? Atau mungkin pernah dengar judul-judul film yang sering jadi perbincangan di festival film internasional? Film-film ini tidak hanya soal hiburan, tapi juga punya keunikan yang bikin dunia terpana. 

Nah, berikut ini ada beberapa film Indonesia yang pernah bersinar di festival film. Siapa tahu, setelah membaca ini ada yang jadi tertarik buat nonton.

1. The Raid: Dari Aksi Brutal Hingga Mengharumkan Nama Indonesia

Dimulai dari yang mungkin sudah tidak asing lagi buat banyak orang—The Raid (2011) karya Gareth Evans. Film aksi ini nggak hanya sukses di dalam negeri, tapi juga membuat Indonesia dikenal di festival-festival internasional. Berlatar di sebuah gedung penuh kriminal, kisah The Raid mengikuti seorang polisi yang harus menghadapi banyak penjahat untuk mencapai tujuan. Dengan koreografi aksi yang memukau dan penuh adrenalin, film ini berhasil memikat para penggemar aksi di berbagai belahan dunia.

Tapi, apa sih yang bikin The Raid begitu spesial? Salah satunya adalah keahlian para aktor dalam seni bela diri pencak silat, yang bukan cuma keren tapi juga autentik. Koreografi pertarungan yang intens, ditambah dengan pencak silat sebagai inti, berhasil memperkenalkan seni bela diri khas Indonesia ke mata dunia. Tidak heran kalau film ini mendapat pujian di Toronto International Film Festival dan Sundance Film Festival. The Raid bukan sekadar film aksi, tapi bukti bahwa aksi lokal bisa bersaing di kancah internasional!


2. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak: Suara Perempuan di Padang Savana

Beralih ke film yang lebih kontemplatif tapi tetap mengena di hati, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) karya Mouly Surya adalah sebuah permata. Film ini bercerita tentang Marlina, seorang janda yang mengalami kekerasan di pedesaan Sumba. Mengambil tema yang cukup sensitif, film ini menawarkan sudut pandang perempuan yang penuh keberanian dan kegigihan. Hal yang menarik, Marlina tidak sekadar berbicara tentang balas dendam, tapi juga mengangkat isu sosial yang masih sering diabaikan.

Visual padang savana Sumba yang menakjubkan membuat film ini semakin istimewa. Setiap adegan terasa seperti lukisan yang hidup, memberi kesempatan penonton untuk terlibat lebih dalam pada konflik yang dialami Marlina. Film ini diterima dengan baik di berbagai festival, seperti Cannes Film Festival, dan menuai pujian atas cara penyampaian pesan feminisme yang subtil tapi kuat. Marlina menunjukkan bahwa film Indonesia punya cerita yang tak kalah mendalam dengan sinematografi kelas dunia.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Marlina,_Si_Pembunuh_dalam_Empat_Babak
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Marlina,_Si_Pembunuh_dalam_Empat_Babak


3. Perempuan Tanah Jahanam: Horor Berbalut Budaya yang Menyentuh Psikologis

Siapa bilang horor cuma soal hantu dan darah? Perempuan Tanah Jahanam (2019) karya Joko Anwar membawa horor ke level baru dengan memasukkan elemen budaya dan psikologis. Berkisah tentang dua sahabat yang pulang ke kampung untuk mencari tahu asal-usul salah satu dari mereka, film ini menyingkap misteri yang mengerikan. Setiap adegan dibalut dengan ketegangan yang membuat penonton nggak bisa beranjak.

Keunikan Perempuan Tanah Jahanam terletak pada eksplorasi mitos dan budaya lokal yang jarang diangkat ke layar lebar. Joko Anwar berhasil menggabungkan elemen budaya yang terasa autentik dengan kengerian yang bikin bulu kuduk berdiri. Berkat alur yang kuat dan visual yang mencekam, film ini diundang ke Sundance Film Festival dan sempat jadi perbincangan hangat. Jadi, buat yang cari film horor yang beda, Perempuan Tanah Jahanam jelas wajib ditonton!

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Tanah_Jahanam
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Tanah_Jahanam


4. Kucumbu Tubuh Indahku: Kisah Sensitif tentang Identitas

Film garapan Garin Nugroho ini bisa dibilang cukup berani, karena mengangkat tema identitas dan perjalanan hidup seorang penari Lengger di Jawa Tengah. Kucumbu Tubuh Indahku (2018) bukan film yang mudah ditelan, karena narasinya membahas identitas gender, cinta, dan penerimaan diri. Film ini memperlihatkan potret kehidupan yang jarang terekspos di layar lebar, dan bahkan sempat memicu kontroversi di dalam negeri.

Namun, di festival internasional, film ini justru mendapat pujian karena keberaniannya. Kucumbu Tubuh Indahku menang di Asia Pacific Screen Awards dan Venice International Film Festival, menunjukkan bahwa meski tak semua orang bisa memahami atau menerima temanya, film ini tetap punya keunikan yang diakui dunia. Film ini juga jadi pengingat bahwa sinema punya kekuatan untuk membuka dialog tentang hal-hal yang sering dianggap tabu.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kucumbu_Tubuh_Indahku#/media/Berkas%3APoster_film_KTI.jpg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kucumbu_Tubuh_Indahku#/media/Berkas%3APoster_film_KTI.jpg

5. Sekala Niskala: Mimpi dan Realitas dalam Perspektif Anak

Disutradarai oleh Kamila Andini, Sekala Niskala atau The Seen and Unseen (2017) adalah film yang mengisahkan hubungan antara anak kembar yang harus berpisah akibat sakit yang dialami salah satunya. Menggunakan simbol-simbol budaya Bali, Kamila Andini mengajak penonton ke dunia imajinasi yang indah tapi sekaligus penuh kesedihan.

Sekala Niskala adalah film yang menggunakan pendekatan visual dan metafora yang sangat kuat. Banyak adegan yang seolah-olah berada di dunia antara mimpi dan kenyataan, yang mungkin terkesan aneh bagi sebagian orang, tapi justru itulah yang membuatnya istimewa. Film ini mendapat apresiasi di Toronto International Film Festival dan Berlin International Film Festival, menjadi bukti bahwa film Indonesia bisa menyentuh emosi dengan cara yang berbeda.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekala_Niskala#/media/Berkas%3APoster_Sekala_Niskala.jpg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekala_Niskala#/media/Berkas%3APoster_Sekala_Niskala.jpg

6. Autobiography: Refleksi Kekuasaan dan Moralitas

Film terbaru yang juga sedang ramai dibicarakan di festival internasional adalah Autobiography (2022) karya Makbul Mubarak. Mengisahkan tentang Rakib, seorang pemuda yang bekerja untuk pensiunan tentara, film ini menggambarkan kompleksitas relasi kekuasaan, loyalitas, dan moralitas. Film ini mengajak kita berpikir tentang apa yang terjadi ketika kekuasaan dan otoritas disalahgunakan, terutama di negara yang memiliki sejarah panjang dengan rezim otoriter.

Autobiography mendapat banyak pujian di Venice International Film Festival dan Toronto International Film Festival karena narasinya yang lugas dan mengena. Tanpa berlebihan, film ini menyuguhkan konflik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dengan karakter yang realistis. Bagi para penikmat film yang suka dengan tema-tema reflektif dan penuh emosi, Autobiography pasti akan memberikan pengalaman menonton yang berkesan.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Autobiography_(film)#/media/Berkas%3APoster_Autobiography.jpg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Autobiography_(film)#/media/Berkas%3APoster_Autobiography.jpg


Dari Aksi Hingga Drama, Film Indonesia Punya Semuanya!

Melihat berbagai film yang sukses di festival internasional, satu hal yang bisa kita simpulkan adalah keberagaman sinema Indonesia. Dari aksi brutal hingga drama kontemplatif, setiap film punya daya tarik dan pesan yang kuat. Para sutradara dan aktor Indonesia menunjukkan bahwa cerita-cerita dari Nusantara punya tempat di panggung dunia, dan tak kalah dari film-film luar.

Jadi, kapan lagi kita bisa merasa bangga dengan karya anak bangsa? Yuk, luangkan waktu untuk menonton film-film yang sudah bikin dunia terpesona. Film Indonesia lebih dari sekadar hiburan; mereka adalah cermin dari budaya, perjuangan, dan mimpi yang menjadi bagian dari diri kita. Siapa tahu, dari sini kamu akan menemukan lebih banyak alasan untuk mendukung dan menghargai karya-karya lokal!

F. Dafrosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun