Siapa bilang horor cuma soal hantu dan darah? Perempuan Tanah Jahanam (2019) karya Joko Anwar membawa horor ke level baru dengan memasukkan elemen budaya dan psikologis. Berkisah tentang dua sahabat yang pulang ke kampung untuk mencari tahu asal-usul salah satu dari mereka, film ini menyingkap misteri yang mengerikan. Setiap adegan dibalut dengan ketegangan yang membuat penonton nggak bisa beranjak.
Keunikan Perempuan Tanah Jahanam terletak pada eksplorasi mitos dan budaya lokal yang jarang diangkat ke layar lebar. Joko Anwar berhasil menggabungkan elemen budaya yang terasa autentik dengan kengerian yang bikin bulu kuduk berdiri. Berkat alur yang kuat dan visual yang mencekam, film ini diundang ke Sundance Film Festival dan sempat jadi perbincangan hangat. Jadi, buat yang cari film horor yang beda, Perempuan Tanah Jahanam jelas wajib ditonton!
4. Kucumbu Tubuh Indahku: Kisah Sensitif tentang Identitas
Film garapan Garin Nugroho ini bisa dibilang cukup berani, karena mengangkat tema identitas dan perjalanan hidup seorang penari Lengger di Jawa Tengah. Kucumbu Tubuh Indahku (2018) bukan film yang mudah ditelan, karena narasinya membahas identitas gender, cinta, dan penerimaan diri. Film ini memperlihatkan potret kehidupan yang jarang terekspos di layar lebar, dan bahkan sempat memicu kontroversi di dalam negeri.
Namun, di festival internasional, film ini justru mendapat pujian karena keberaniannya. Kucumbu Tubuh Indahku menang di Asia Pacific Screen Awards dan Venice International Film Festival, menunjukkan bahwa meski tak semua orang bisa memahami atau menerima temanya, film ini tetap punya keunikan yang diakui dunia. Film ini juga jadi pengingat bahwa sinema punya kekuatan untuk membuka dialog tentang hal-hal yang sering dianggap tabu.
5. Sekala Niskala: Mimpi dan Realitas dalam Perspektif Anak
Disutradarai oleh Kamila Andini, Sekala Niskala atau The Seen and Unseen (2017) adalah film yang mengisahkan hubungan antara anak kembar yang harus berpisah akibat sakit yang dialami salah satunya. Menggunakan simbol-simbol budaya Bali, Kamila Andini mengajak penonton ke dunia imajinasi yang indah tapi sekaligus penuh kesedihan.
Sekala Niskala adalah film yang menggunakan pendekatan visual dan metafora yang sangat kuat. Banyak adegan yang seolah-olah berada di dunia antara mimpi dan kenyataan, yang mungkin terkesan aneh bagi sebagian orang, tapi justru itulah yang membuatnya istimewa. Film ini mendapat apresiasi di Toronto International Film Festival dan Berlin International Film Festival, menjadi bukti bahwa film Indonesia bisa menyentuh emosi dengan cara yang berbeda.