"Bu Mila, kenapa Ibu terlihat capek?" tanya Alexa pelan.
Bu Mila tersenyum lembut. "Oh, Alexa, Ibu hanya sedikit lelah, tidak apa-apa. Terkadang, guru juga merasa lelah, tapi melihat kalian semua, Ibu merasa bersemangat lagi."
Olivia, yang mendengar percakapan itu, ikut bergabung. "Ibu selalu membantu kami dan membuat kami senang di kelas. Apa yang bisa kami lakukan agar Ibu tidak terlalu lelah?"
Bu Mila tertawa kecil. "Kalian sudah membantu Ibu setiap hari dengan menjadi anak-anak yang baik dan rajin belajar. Itu sudah cukup, kok!"
Namun, Alexa dan Olivia punya ide lain. Mereka memutuskan untuk memberikan kejutan kepada Bu Mila. Sepulang sekolah, mereka mengajak teman-teman kelasnya untuk membuat kartu ucapan sederhana untuk Bu Mila. Setiap anak menuliskan pesan dan menggambar di kertas warna-warni. Keesokan harinya, mereka semua berkumpul di kelas sebelum Bu Mila datang.
Ketika Bu Mila masuk, seluruh kelas berseru, "Terima kasih, Bu Mila!"
Mata Bu Mila berbinar saat melihat kartu-kartu ucapan yang ditempelkan di dinding kelas. "Terima kasih, anak-anak. Ibu sangat terharu," kata Bu Mila sambil menyeka air matanya.
Alexa maju ke depan dan berkata, "Bu Mila adalah guru yang istimewa bagi kami semua. Ibu selalu mengajarkan kami dengan sabar dan penuh perhatian. Kami berterima kasih untuk semua yang telah Ibu lakukan."
Olivia menambahkan, "Kami semua sangat sayang kepada Bu Mila."
Bu Mila memeluk Alexa, Olivia, dan semua anak-anak di kelas itu. "Ibu sangat beruntung memiliki murid-murid seperti kalian. Terima kasih atas kejutan yang indah ini. Ibu tidak akan pernah melupakannya."
Sejak hari itu, Alexa dan Olivia semakin menghargai peran seorang guru. Mereka sadar bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang memberikan kasih sayang dan perhatian kepada murid-muridnya.