Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tantangan Menulis 30 Hari di Kompasiana Usai, Tapi Semangat Siswa SMP Tetap Membara

6 November 2024   19:26 Diperbarui: 6 November 2024   20:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika tantangan berakhir, reaksi siswa pun beragam. Ada yang merasa lega karena akhirnya tidak perlu lagi "terpaksa" menulis setiap hari. Mereka yang awalnya ikut tantangan karena merasa "wajib" kini bisa kembali ke kegiatan lainnya tanpa merasa tertekan. Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa kehilangan. Menulis setiap hari selama 30 hari telah menjadi kebiasaan baru yang menyenangkan. Ada yang mengatakan bahwa menulis membantu mereka meredakan stres, ada juga yang merasa menulis memberi mereka tempat untuk mengekspresikan diri yang mungkin sulit diutarakan dalam percakapan biasa.

"Kalau nggak nulis sehari rasanya kayak ada yang kurang, Bu," ujar salah satu siswa yang kini jadi ketagihan menulis. Dari yang tadinya mungkin menganggap menulis sebagai beban, mereka kini menemukan kenikmatan dalam merangkai kata dan menyusun cerita.

Menatap Masa Depan: Harapan untuk Generasi Penulis Muda

Tantangan menulis ini bukan hanya berakhir sebagai pengalaman selama 30 hari, tapi juga sebagai langkah awal bagi anak-anak ini untuk mengenal dunia literasi lebih dalam. Siapa tahu, di masa depan, beberapa dari mereka bisa menjadi penulis aktif di Kompasiana atau platform lainnya, bahkan ikut serta di Kompasianival, sebuah ajang bergengsi bagi para penulis. Bayangkan, generasi muda ini berkesempatan meraih penghargaan seperti Best in Fiction, Best in Opinion, atau kategori bergengsi lainnya di Kompasianival. Mungkin beberapa tahun ke depan, mereka bisa menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, menunjukkan bahwa menulis adalah bagian penting dari proses belajar dan pengembangan diri.

Tantangan ini juga membentuk karakter mereka dalam menghadapi komitmen dan tanggung jawab. Menyelesaikan sesuatu hingga akhir bukanlah hal mudah, apalagi bagi anak-anak usia SMP yang masih dalam masa pencarian jati diri. Namun, mereka berhasil membuktikan bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi dan terus belajar.

Terima Kasih, Kompasiana!

Tak lupa, apresiasi besar juga layak diberikan kepada Kompasiana yang telah menyediakan platform dan tantangan ini bagi siswa-siswi SMP. Kompasiana telah menjadi wadah yang luar biasa untuk mereka belajar menulis, mengenal literasi digital, dan merasakan bagaimana rasanya menulis untuk khalayak yang lebih luas. Tantangan ini adalah pengalaman yang mungkin tidak akan mereka lupakan, dan menjadi fondasi kuat bagi mereka yang ingin melanjutkan hobi menulis di masa depan.

Semoga ke depannya semakin banyak tantangan dan ajang seperti ini yang bisa diikuti siswa-siswi lainnya, agar literasi dan kemampuan menulis generasi muda Indonesia semakin meningkat. Mungkin saja, salah satu dari mereka yang kini masih duduk di bangku SMP akan menjadi penulis besar di masa depan, atau bahkan menjadi inspirasi bagi orang lain melalui tulisan-tulisan mereka.

Salam literasi

F. Dafrosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun