Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Positif Membaca Buku Sebelum Tidur: Membantu Tidur Lebih Nyenyak

2 November 2024   08:12 Diperbarui: 2 November 2024   09:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah nggak sih, kita merasa susah banget tidur? Udah bolak-balik di kasur, coba hitung domba, bahkan sampe cek HP berkali-kali, tapi mata tetap nggak mau terpejam? Kalau sudah begitu, mungkin kalian butuh sebuah "ritual" kecil sebelum tidur: membaca buku.

Kenapa, sih, membaca buku sebelum tidur bisa membantu tidur lebih nyenyak? Di zaman yang serba digital ini, kebiasaan membaca buku sering kali tersisih, digantikan oleh scrolling tanpa akhir di media sosial atau binge-watching serial favorit. Tapi, ternyata ada banyak manfaat dari kembali meluangkan waktu sebentar untuk membuka buku sebelum tidur. 

Apa saja efek positif dari membaca buku sebelum tidur?

1. Relaksasi Pikiran dan Mengurangi Stres
Saat kita membaca buku, terutama yang bergenre santai atau fiksi, kita memberi kesempatan pada pikiran untuk "beristirahat" sejenak dari hiruk-pikuk keseharian. Buku membantu kita melepas stres dengan membiarkan pikiran larut dalam cerita atau informasi yang kita baca. Bagi sebagian besar orang, pekerjaan, tugas-tugas rumah tangga, dan masalah sehari-hari yang sering membuat pikiran sibuk seharian bisa terasa lebih ringan setelah membaca beberapa halaman buku sebelum tidur. 

Riset dari University of Sussex menunjukkan bahwa membaca hanya enam menit saja sudah bisa menurunkan tingkat stres hingga 68%! Bisa dibayangkan, enam menit itu cukup untuk bikin tubuh dan pikiran rileks, yang akhirnya membantu kita lebih cepat tertidur. Dibandingkan menatap layar yang bisa memicu stres lebih lanjut, buku jadi pilihan yang jauh lebih menenangkan.

2. Mengurangi Paparan Cahaya Biru
Salah satu penyebab utama susah tidur di zaman modern adalah paparan cahaya biru dari perangkat digital. Cahaya biru ini "menipu" otak kita, membuatnya berpikir bahwa hari masih siang sehingga tubuh menunda produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membantu mengatur tidur. Nah, dengan mengganti kebiasaan memegang HP atau laptop sebelum tidur menjadi membaca buku fisik, paparan cahaya biru bisa berkurang drastis, dan hormon melatonin bisa bekerja lebih optimal, membantu tubuh kita merasa ngantuk secara alami.

Ada orang yang lebih suka membaca e-book, dan itu tidak masalah, selama perangkatnya sudah dilengkapi dengan mode malam yang bisa mengurangi cahaya biru. Namun, jika memungkinkan, lebih baik menggunakan buku fisik untuk pengalaman yang lebih maksimal.

3. Membantu Menjaga Keseimbangan Emosional
Buku, terutama yang bercerita tentang perjalanan hidup atau kisah inspiratif, bisa menjadi teman curhat yang hebat di akhir hari. Kita dapat menemukan perspektif baru, merasakan empati terhadap karakter, atau bahkan merasa "terhibur" ketika menemukan cerita yang relate dengan kehidupan kita. 

Dengan cara ini, membaca sebelum tidur bisa menjadi semacam "terapi ringan" yang membuat kita lebih tenang dan memahami diri sendiri. Banyak psikolog percaya bahwa membaca membantu menjaga kesehatan mental karena mampu menghadirkan pelarian dari rutinitas atau masalah pribadi kita. Tidur pun jadi lebih damai, karena pikiran terasa lebih seimbang dan rileks.

4. Meningkatkan Kualitas Memori dan Kemampuan Kognitif
Percaya atau tidak, membaca buku setiap malam ternyata bisa berdampak positif pada otak kita! Saat kita membaca, otak terus aktif untuk memahami cerita, mengingat karakter, atau bahkan menganalisis alur cerita yang sedang berlangsung. Aktivitas ini bisa menjadi latihan otak yang baik, membantu meningkatkan memori serta kemampuan berpikir kritis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun