Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjaga Api Cinta dalam Pernikahan: Benarkah Lebih Sulit daripada saat Pacaran?

26 Oktober 2024   13:14 Diperbarui: 26 Oktober 2024   13:28 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Apakah cinta di pernikahan harus selalu terasa seperti saat pertama kali bertemu? Kenapa rasanya, kadang-kadang, cinta itu berubah?"

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sering muncul di benak pasangan yang telah lama menikah. Banyak yang mengatakan bahwa pacaran itu masa-masa paling indah, penuh kejutan dan gairah. Namun, apa yang terjadi ketika fase itu berubah menjadi pernikahan? 
"Saat pacaran sih romantis, tapi begitu nikah, semuanya jadi biasa saja." 
Apakah pernikahan benar-benar membuat api cinta itu redup? Atau, mungkin memang kita harus memahami cinta dalam pernikahan dengan cara yang berbeda?
Apakah menjaga cinta dalam pernikahan benar-benar lebih sulit daripada saat pacaran?

Jawabannya tentu bisa beragam. Namun, satu hal yang pasti: menikah itu berbeda dengan pacaran. Jika masa pacaran lebih banyak diisi dengan kencan singkat, pesan-pesan romantis, dan perasaan berbunga-bunga, maka pernikahan adalah tentang kebersamaan yang lebih dalam dan melibatkan tanggung jawab. Ini adalah kisah yang penuh komitmen, pengorbanan, dan tentunya cinta yang lebih dewasa.

 Dinamika Pacaran vs. Menikah: Apa Bedanya?

Selama masa pacaran, kita cenderung lebih fokus pada hal-hal menyenangkan perasaan baru, kebebasan dalam berekspresi, dan keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik pada pasangan. Kebanyakan hubungan saat pacaran berada dalam tahap 'terbaik' karena belum mengalami tekanan hidup yang nyata.

Namun, setelah menikah, kehidupan berdua mulai diisi dengan berbagai hal yang lebih kompleks- keuangan, pekerjaan, pembagian tugas rumah, hingga mungkin, anak-anak. Cinta dalam pernikahan tidak lagi tentang kencan romantis saja, tetapi juga tentang bekerja sama menghadapi masalah yang muncul. 

Faktor seperti komitmen keuangan, ekspektasi sosial, hingga perubahan prioritas cenderung membuat pasangan merasa 'jenuh' atau terjebak dalam rutinitas. Padahal, justru di sinilah seni dalam menjaga 'api cinta' menjadi penting.

Mengapa Menjaga 'Api Cinta' Itu Penting?

Menurut sebuah studi dari The National Marriage Project, pernikahan yang bahagia akan berdampak positif pada kualitas hidup individu, mulai dari kesehatan mental hingga kesejahteraan fisik. Dalam sebuah survei, pasangan yang merasa dicintai dan dihargai dalam pernikahan cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan memiliki umur panjang.

Namun, cinta dalam pernikahan tidak selalu hadir dalam bentuk rasa cinta yang menggebu-gebu seperti di awal hubungan. Dalam pernikahan, cinta lebih sering ditunjukkan melalui tindakan sehari-hari: mengingatkan pasangan makan siang, menemani saat sakit, atau hanya berbicara tentang hari yang telah mereka lalui. Inilah cinta dalam bentuk yang lebih dewasa dan stabil.

Meski begitu, untuk menjaga rasa cinta ini tetap menyala, dibutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Apa saja yang bisa dilakukan untuk merawat 'api cinta' ini?

Tips Menjaga Api Cinta Tetap Menyala dalam Pernikahan

1. Merayakan Momen Kecil
   - Tidak perlu menunggu ulang tahun atau hari jadi pernikahan untuk merayakan cinta. Terkadang, perayaan sederhana seperti memasak makan malam bersama atau menonton film favorit bisa menciptakan momen hangat. Setiap kali para pasangan tertawa bersama atau merayakan momen kecil, itu seperti menambah 'tabungan emosional' yang memperkuat hubungan.

2. Berikan Perhatian Penuh
   - Di era digital ini, kita sering kali terganggu oleh ponsel atau perangkat lain saat sedang bersama pasangan. Cobalah meluangkan waktu sejenak tanpa gangguan digital. Fokus pada pasangan kita, dengarkan cerita mereka, dan berikan perhatian penuh. Studi yang dipublikasikan oleh Psychology Today menunjukkan bahwa pasangan yang saling mendengarkan secara aktif dan berkomunikasi dengan baik cenderung lebih bahagia dan merasa lebih dihargai.

3. Ciptakan Kualitas Waktu Bersama
   - Sesibuk apapun, buatlah waktu khusus untuk berdua. Bahkan, jika hanya beberapa jam seminggu, gunakan waktu ini untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama, seperti berolahraga, makan malam, atau sekadar jalan-jalan santai. Aktivitas seperti ini membantu mempererat ikatan emosional dan menciptakan kenangan manis dalam hubungan. 

4. Menyelesaikan Konflik dengan Kepala Dingin
   - Konflik dalam pernikahan adalah hal yang wajar, tetapi cara menyelesaikannya menjadi kunci utama. Cobalah untuk tidak menyerang pribadi pasangan atau mengungkit masalah lama. Gunakan pendekatan yang lebih positif dan komunikatif.

5. Memberikan Ruang Pribadi
   - Meski menikah berarti hidup bersama, tetap penting untuk memberikan ruang pribadi kepada pasangan. Semua orang butuh waktu sendiri untuk mengembangkan minat pribadi atau sekadar merenung. Dengan memberi pasangan kebebasan, kita menunjukkan kepercayaan dan menghargai kebutuhannya. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki ruang untuk berkembang secara individual dapat meningkatkan kepuasan dalam pernikahan karena pasangan merasa didukung untuk menjadi dirinya sendiri.

6. Mengungkapkan Perasaan dengan Jujur
   - Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan, baik senang maupun kesulitan yang sedang dirasakan. Pernikahan adalah kemitraan; dengan berbagi perasaan secara terbuka, kita membuka jalur komunikasi yang lebih sehat. Berdasarkan studi dari American Psychological Association, pasangan yang mampu berbicara secara jujur dan terbuka tentang perasaannya memiliki ikatan yang lebih kuat dan lebih sedikit mengalami kesalahpahaman.

7. Berikan Apresiasi Setiap Hari
   - Salah satu cara terbaik untuk menjaga cinta tetap hidup adalah dengan menghargai pasangan. Mengucapkan "terima kasih" atau menunjukkan rasa bangga atas usaha yang mereka lakukan dapat membuat pasangan merasa dicintai dan dihargai. Hal-hal kecil ini adalah investasi yang penting dalam hubungan jangka panjang. Menurut Dr. Gary Chapman dalam bukunya The 5 Love Languages, 

mengungkapkan cinta melalui kata-kata afirmasi seperti pujian atau rasa terima kasih sangat efektif dalam membangun koneksi emosional.

8. Tetap Menjaga Penampilan dan Kesehatan
   - Penampilan memang bukan segalanya, tetapi menjaga diri agar tetap sehat dan bersemangat juga bisa menjadi bentuk kasih sayang. Dengan menjaga penampilan dan kesehatan, kita juga menunjukkan bahwa kita peduli dan ingin selalu ada untuk pasangan dalam kondisi terbaik. 

Cinta dalam Pernikahan Adalah Perjalanan

Cinta dalam pernikahan bukanlah perasaan yang selalu membara setiap hari. Terkadang, api cinta itu mungkin meredup, tapi bukan berarti cinta itu hilang. Dalam pernikahan, cinta adalah perjalanan panjang yang membutuhkan usaha, pengertian, dan komitmen dari kedua belah pihak. 
Tidak ada jaminan bahwa perjalanan ini akan selalu mudah, tetapi dengan usaha yang tepat, kita bisa membuat perjalanan cinta ini menjadi sesuatu yang berharga dan bermakna.

Jadi, apakah menjaga api cinta dalam pernikahan lebih sulit daripada saat pacaran? 

Jawabannya: mungkin ya, tapi itulah yang membuat pernikahan menjadi sebuah komitmen istimewa---sesuatu yang patut diperjuangkan setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun