Sebagai contoh, seorang anak mungkin berdiskusi dengan saudara atau teman tentang jenis konten apa yang akan mereka buat bersama anabul.Â
"Bagaimana kalau kita buat video tentang anabul sedang bermain di taman?" atau "Aku akan memegang kameranya, kamu yang arahkan dia untuk berlari." Proses kolaboratif ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya komunikasi yang baik dalam bekerja sebagai tim.
5. Dampak Positif pada Keterampilan Berbahasa
Tak hanya dalam hal penyampaian instruksi atau pesan verbal, membuat konten bersama anabul juga dapat memperkaya kosakata anak-anak. Saat mereka berbicara tentang hewan peliharaan mereka di depan kamera, mereka mulai menggunakan kata-kata yang mungkin sebelumnya tidak sering mereka gunakan, seperti nama-nama jenis ras hewan, alat perawatan, hingga istilah-istilah perilaku hewan. Mereka juha cenderung lebih sering berbicara secara spontan dan menggali kosakata baru saat mencoba mendeskripsikan apa yang dilakukan anabul mereka dalam konten.
6. Membangun Rasa Percaya Diri
Selain keterampilan komunikasi, proses pembuatan konten juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak-anak. Berbicara di depan kamera sambil menunjukkan bagaimana mereka berinteraksi dengan anabul mereka membantu anak-anak belajar untuk tampil di depan umum, meskipun hanya secara virtual.Â
Mereka mulai merasa lebih nyaman mengekspresikan diri, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada keterampilan presentasi dan berbicara di depan orang lain.
Melihat hasil akhir video mereka juga bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi anak-anak. Mereka merasa bangga ketika konten mereka diapresiasi oleh penonton, yang dapat mendorong mereka untuk terus mengembangkan keterampilan komunikasi dan kreativitas.
Mengajak anabul untuk ikut serta dalam proses pembuatan konten bukan hanya sekedar kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga bisa menjadi cara efektif untuk mengembangkan berbagai keterampilan komunikasi pada anak-anak.Â
Dari belajar mengekspresikan emosi, memberikan instruksi, hingga memahami audiens dan bekerja sama, anak-anak mendapat kesempatan untuk mengasah keterampilan yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, interaksi positif dengan anabul juga memperkaya pengalaman belajar mereka dalam hal sosial dan emosional, sambil menanamkan rasa percaya diri.Â