Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ngonten Bareng Anabul, Membangun Keterampilan Komunikasi Anak

21 Oktober 2024   00:40 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:00 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, saat anak meminta anabul untuk duduk, berputar, atau melompat dalam video, mereka harus bisa menyampaikan perintah dengan jelas dan penuh kesabaran.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), anak-anak yang sering berinteraksi dengan hewan peliharaan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam memberikan arahan dan menyelesaikan masalah. 

Dalam konteks pembuatan konten, anak-anak belajar bagaimana caranya menyesuaikan intonasi suara, memilih kata-kata yang sederhana, dan memastikan perintah yang diberikan dimengerti oleh hewan peliharaan.

Sebelum mulai merekam, anak-anak mungkin harus memberi instruksi seperti, "Tunggu di sini, ya, sampai aku bilang 'lompat'." Proses ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara, tetapi juga mengajarkan anak untuk bersabar dan fleksibel jika anabul tidak segera merespons dengan baik.

3. Memahami Audiens dan Menyampaikan Pesan Efektif

Saat membuat konten, anak-anak belajar bahwa mereka bukan hanya berbicara kepada anabul, tetapi juga kepada audiens yang akan menonton video tersebut. 

Menyadari adanya audiens membantu anak-anak memahami pentingnya penyesuaian gaya bahasa dan penyampaian pesan yang efektif. Misalnya, seorang anak yang membuat video tutorial tentang bagaimana mengajari trik sederhana kepada anjingnya mungkin harus menjelaskan langkah-langkahnya dengan jelas dan mudah dipahami, baik oleh penonton yang sebaya maupun orang dewasa.

Menurut data dari Common Sense Media, pada tahun 2023 sekitar 56% anak-anak usia 8 hingga 12 tahun mengakses konten video online setiap hari. Dengan maraknya platform media sosial seperti YouTube dan TikTok, anak-anak yang mengajak anabul mereka dalam konten belajar bagaimana menyesuaikan topik, bahasa, dan gaya penyampaian mereka agar menarik perhatian audiens.

Mereka belajar untuk memikirkan apa yang akan disukai oleh penonton mereka, misalnya, "Apakah video ini akan lucu jika Momo memakai baju superhero?" atau "Bagaimana cara menjelaskan trik ini agar mudah dipahami anak-anak lain?"

4. Kolaborasi Kreatif yang Mengajarkan Keterampilan Sosial

Pembuatan konten bersama anabul sering kali melibatkan kolaborasi, entah dengan anggota keluarga lain atau bahkan teman-teman. Dalam proses ini, anak-anak belajar berbagi ide, mendengarkan masukan, dan bekerja sama untuk menciptakan konten yang menarik. Keterampilan sosial ini, seperti berbicara secara kooperatif dan negosiasi, sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun