Misalnya, saat anak meminta anabul untuk duduk, berputar, atau melompat dalam video, mereka harus bisa menyampaikan perintah dengan jelas dan penuh kesabaran.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), anak-anak yang sering berinteraksi dengan hewan peliharaan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam memberikan arahan dan menyelesaikan masalah.Â
Dalam konteks pembuatan konten, anak-anak belajar bagaimana caranya menyesuaikan intonasi suara, memilih kata-kata yang sederhana, dan memastikan perintah yang diberikan dimengerti oleh hewan peliharaan.
Sebelum mulai merekam, anak-anak mungkin harus memberi instruksi seperti, "Tunggu di sini, ya, sampai aku bilang 'lompat'." Proses ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara, tetapi juga mengajarkan anak untuk bersabar dan fleksibel jika anabul tidak segera merespons dengan baik.
3. Memahami Audiens dan Menyampaikan Pesan Efektif
Saat membuat konten, anak-anak belajar bahwa mereka bukan hanya berbicara kepada anabul, tetapi juga kepada audiens yang akan menonton video tersebut.Â
Menyadari adanya audiens membantu anak-anak memahami pentingnya penyesuaian gaya bahasa dan penyampaian pesan yang efektif. Misalnya, seorang anak yang membuat video tutorial tentang bagaimana mengajari trik sederhana kepada anjingnya mungkin harus menjelaskan langkah-langkahnya dengan jelas dan mudah dipahami, baik oleh penonton yang sebaya maupun orang dewasa.
Menurut data dari Common Sense Media, pada tahun 2023 sekitar 56% anak-anak usia 8 hingga 12 tahun mengakses konten video online setiap hari. Dengan maraknya platform media sosial seperti YouTube dan TikTok, anak-anak yang mengajak anabul mereka dalam konten belajar bagaimana menyesuaikan topik, bahasa, dan gaya penyampaian mereka agar menarik perhatian audiens.
Mereka belajar untuk memikirkan apa yang akan disukai oleh penonton mereka, misalnya, "Apakah video ini akan lucu jika Momo memakai baju superhero?" atau "Bagaimana cara menjelaskan trik ini agar mudah dipahami anak-anak lain?"
4. Kolaborasi Kreatif yang Mengajarkan Keterampilan Sosial
Pembuatan konten bersama anabul sering kali melibatkan kolaborasi, entah dengan anggota keluarga lain atau bahkan teman-teman. Dalam proses ini, anak-anak belajar berbagi ide, mendengarkan masukan, dan bekerja sama untuk menciptakan konten yang menarik. Keterampilan sosial ini, seperti berbicara secara kooperatif dan negosiasi, sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.