Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Body Positivity untuk Anak Perempuan: Menghadapi Standar Kecantikan dan Media Sosial

11 Oktober 2024   13:25 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:36 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/child-portrait-model-girl-807547/


Miss Selamat hari anak perempuan sedunia ya utk Kakak Nona Alexa dan Dede Olivia yaaaa
Begitulah bunyi pesan dari seorang rekan sekaligus mentor saya. 

Ternyata hari ini adalah Hari Anak Perempuan Sedunia. Saya jadi tersentil untuk membuat tulisan ini.

 
-- --


Setiap tahunnya, Hari Anak Perempuan Sedunia yang diperingati pada 11 Oktober menjadi momentum untuk menyoroti tantangan yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia, termasuk isu tentang standar kecantikan dan tekanan media sosial. Dengan berkembangnya media sosial, anak perempuan semakin mudah terpapar standar kecantikan yang tak realistis. Dalam situasi ini, body positivity atau penerimaan terhadap bentuk tubuh sendiri menjadi konsep penting yang perlu diperkenalkan sejak dini. Dukungan keluarga, terutama orang tua, memainkan peran besar dalam membantu anak perempuan mencintai diri mereka sendiri.

Mengapa Body Positivity Penting bagi Anak Perempuan?

Menurut penelitian dari Common Sense Media, sekitar 80% anak perempuan berusia 10 tahun sudah merasa khawatir dengan bentuk tubuh mereka. Hal ini menunjukkan bahwa masalah citra tubuh bukanlah isu kecil; bahkan di usia muda, banyak anak perempuan sudah merasakan tekanan untuk "sesuai" dengan standar yang ditampilkan di media sosial dan media massa.

Body positivity bertujuan agar setiap individu menerima dan menghargai tubuh mereka apa adanya. Ini bukan hanya tentang tampilan fisik, tapi juga tentang menerima tubuh sebagai bagian penting dari identitas diri. Dengan memperkenalkan konsep ini pada anak perempuan, mereka diharapkan bisa tumbuh dengan keyakinan diri yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh standar kecantikan yang tak realistis.

Dampak Media Sosial pada Citra Tubuh Anak Perempuan

Tidak bisa dipungkiri, media sosial menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak saat ini. Namun, media sosial juga sering kali menyajikan gambaran tubuh ideal yang jauh dari kenyataan, dan ini berdampak pada cara pandang anak perempuan terhadap tubuh mereka. 

Data dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa paparan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan risiko rendah diri dan kecemasan terkait citra tubuh. Selain itu, riset dari Pew Research Center menyatakan bahwa 59% remaja perempuan merasa tekanan untuk terlihat sempurna di media sosial.

Foto-foto selebriti atau influencer yang sering kali diedit atau menggunakan filter juga membuat anak perempuan merasa bahwa bentuk tubuh mereka tidak sesuai dengan standar yang ada. Hal ini menciptakan kecemasan yang bisa berdampak pada kesehatan mental mereka.

Cara Orang Tua Mendukung Anak Perempuan dalam Body Positivity

Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir dan sikap anak terhadap tubuh mereka sendiri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak perempuan mengembangkan body positivity:

1. Memberikan Contoh Penerimaan Diri
   Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua. Jika orang tua dapat menerima dan mencintai tubuh mereka, anak pun akan belajar melakukan hal yang sama. Hindari komentar negatif tentang tubuh sendiri atau tubuh orang lain di depan anak.

2. Mengajarkan Tentang Realitas Media Sosial
   Orang tua bisa membantu anak memahami bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas. Bicarakan tentang penggunaan filter atau aplikasi edit foto yang sering digunakan oleh pengguna media sosial, termasuk selebriti. Dengan begitu, anak akan memiliki pemahaman yang lebih kritis terhadap apa yang mereka lihat di layar.

3. Mengapresiasi Keunikan Anak
   Setiap anak adalah individu yang unik. Orang tua bisa memberikan pujian dan dorongan yang positif atas hal-hal yang membuat anak berbeda. Misalnya, daripada menekankan pada penampilan fisik, orang tua bisa mengapresiasi kepribadian, kecerdasan, atau bakat anak.

4. Menciptakan Lingkungan yang Bebas dari Komentar Negatif
   Penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa rumah menjadi tempat yang aman bagi anak untuk mengekspresikan dirinya tanpa takut dihakimi. Hindari memberikan komentar negatif tentang berat badan atau bentuk tubuh anak, karena hal ini bisa berdampak jangka panjang pada citra diri mereka.

5. Memberikan Literasi Media Sejak Dini
   Literasi media adalah kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi pesan yang disampaikan oleh media. Orang tua bisa membantu anak mengenali pesan-pesan tidak sehat yang disebarkan oleh iklan atau konten media. Ajarkan anak untuk melihat secara kritis bagaimana media menggambarkan "kecantikan" dan bantu mereka memahami bahwa kecantikan sejati adalah tentang menjadi diri sendiri.

Fakta dan Data: Mengapa Dukungan Orang Tua Penting?

Penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua memiliki dampak positif terhadap citra tubuh anak perempuan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Health menemukan bahwa anak perempuan yang mendapat dukungan dan komunikasi terbuka dari orang tua memiliki risiko lebih rendah terhadap gangguan citra tubuh. 

Di Indonesia sendiri, dengan penetrasi media sosial yang tinggi, peran orang tua semakin penting. Data dari We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 70% penduduk Indonesia aktif di media sosial. Ini berarti anak-anak, termasuk anak perempuan, terpapar berbagai pesan dari media sejak dini. Peran orang tua dalam memberikan pemahaman tentang citra tubuh yang sehat dan realistis sangatlah penting.

Membangun Generasi Anak Perempuan yang Percaya Diri

Menghadapi standar kecantikan yang tidak realistis memang menjadi tantangan bagi generasi muda saat ini, khususnya anak perempuan. Namun, dengan dukungan yang tepat dari orang tua, mereka bisa tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mencintai tubuh mereka apa adanya. Mendidik anak perempuan untuk memiliki body positivity bukan hanya membekali mereka dengan kepercayaan diri, tetapi juga melindungi kesehatan mental mereka di masa depan.

Sebagai orang tua, kita semua dapat menjadi contoh penerimaan diri dan pembawa pesan positif bagi anak-anak kita. Dengan begitu, kita tidak hanya merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia, tetapi juga turut membentuk generasi masa depan yang kuat, percaya diri, dan penuh cinta terhadap diri mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun