Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sibling Rivalry: Bikin Kompetisi Antar Saudara Jadi Ajang Tumbuh Bareng

8 Oktober 2024   16:21 Diperbarui: 8 Oktober 2024   16:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sibling rivalry juga bisa menjadi kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai empati dan kerjasama. Orang tua dapat membantu anak-anak memahami perasaan saudara kandung mereka dan menunjukkan bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan cara ini, persaingan diubah menjadi kolaborasi.

4. Berikan Kesempatan untuk Kompetisi yang Sehat

Alih-alih menghindari persaingan, orang tua dapat menciptakan situasi di mana anak-anak dapat berkompetisi secara sehat dan positif. Misalnya, mengadakan permainan keluarga atau kegiatan olahraga yang mendorong persaingan tetapi dalam suasana yang mendukung dan menyenangkan. Ini akan membantu anak-anak mengembangkan semangat kompetitif tanpa menimbulkan permusuhan.

Sibling rivalry adalah fenomena alami yang terjadi di banyak keluarga. Alih-alih hanya melihatnya sebagai masalah, orang tua dapat memanfaatkannya sebagai peluang untuk mengajarkan anak-anak keterampilan sosial, emosional, dan karakter yang berharga. Dengan mengelola persaingan antara saudara kandung secara bijak, orang tua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh, kreatif, dan percaya diri. Di tangan orang tua yang tepat, sibling rivalry bisa menjadi batu loncatan bagi perkembangan karakter positif anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun