Ku tatap tubuhku di cermin
membaca retakan kecil di sudut mata
dan segaris luka yang sembuh perlahan
Ku ucapkan maaf pada pipi yang pernah kulempar beban
pada punggung yang memikul lebih dari yang ia mampu
Aku mulai belajar
diri ini tak butuh sempurna
hanya butuh diterima
Aku berbicara dengan hatiku di malam sunyi
mencari suara yang sering hilang di antara harapan orang lain
Aku dengar ia berkata,
"Jangan takut setiap goresan adalah puisi setiap luka punya cerita."
Aku peluk diriku yang utuh
lengkap dengan semua kekurangannya
seperti rumah yang akhirnya kupanggil pulang
Kini
aku tahu cinta tumbuh:
dari setiap tarikan napas
dari setiap kesalahan yang kuberikan maaf
dari setiap kekhawatiran yang kubiarkan pergi
Baca juga: Surat Cinta Untuknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sepi di Antara Kita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!