Salah satu hal terpenting yang harus dihindari adalah membandingkan kakak dengan adik. Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, dan perbandingan hanya akan menimbulkan rasa kompetisi yang tidak sehat di antara mereka.
Alih-alih membandingkan, fokuslah pada kekuatan masing-masing anak. Misalnya, puji kakak atas kemandiriannya, dan beri apresiasi kepada adik karena usaha belajarnya. Dengan begitu, kedua anak akan merasa dihargai sesuai dengan karakter mereka masing-masing.
7. Beri Ruang untuk Emosi
Tak dapat dipungkiri, kehadiran adik bisa memicu emosi yang beragam pada kakak, mulai dari rasa cemburu hingga frustrasi. Sebagai orangtua, penting untuk memberi ruang bagi anak mengekspresikan emosinya.
Jika kakak merasa marah atau sedih, biarkan mereka mengungkapkannya. Dengarkan dengan penuh empati dan bantu anak menyalurkan emosinya dengan cara yang positif. Misalnya, "Mama tahu kakak merasa sedih karena mama banyak mengurus adik, tapi kakak tetap spesial buat mama, dan kita akan tetap bermain bersama."
8. Tetap Jaga Konsistensi Rutinitas
Konsistensi dalam rutinitas juga memainkan peran penting dalam membantu kakak beradaptasi dengan kehadiran adik. Sebisa mungkin, tetap jaga rutinitas harian kakak, seperti waktu tidur, makan, dan bermain.
Hal ini akan memberi rasa aman dan stabil bagi anak. Ketika ada banyak hal yang berubah di sekitarnya, rutinitas yang konsisten bisa menjadi sumber kenyamanan dan membantu anak merasa lebih terkendali.
Selain hal-hal di atas yang perlu diperhatikan adalah orangtua. Orangtua juga perlu bersabar dan memberikan waktu kepada anak untuk beradaptasi dengan perannya yang baru. Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi perubahan, dan dengan bimbingan yang baik, mereka akan tumbuh menjadi kakak yang penuh kasih dan bertanggung jawab.
- semoga bermanfaat -Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H