Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Heboh Kasus P Diddy: Yuk, Ajarin Anak Berani Speak Up

27 September 2024   05:07 Diperbarui: 27 September 2024   07:17 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/702702348124785028/

Detik.com Rapper Amerika, P Diddy atau Sean 'Diddy' Combs menggemparkan jagat hiburan setelah berita penangkapannya pada Senin (16/9/2024). Dia ditangkap atas tuduhan perdagangan seks, pelecehan seksual, dan tindak pidana lainnya, di mana beberapa korbannya adalah wanita di bawah umur.

Kasus pelecehan seksual yang melibatkan figur publik selalu mengejutkan, apalagi ketika terjadi pada tokoh yang selama ini dianggap sebagai panutan. Baru-baru ini, kasus yang menyeret rapper dan produser musik ternama, P Diddy, kembali menjadi sorotan. Tuduhan pelecehan seksual yang melibatkan kekuasaan, ketenaran, dan manipulasi emosi menunjukkan betapa kompleks dan berbahayanya masalah ini, terutama jika terjadi pada anak-anak yang rentan. Kasus ini membuka mata kita akan pentingnya mengajarkan anak-anak tentang keberanian berbicara atau *speak up* sejak dini ketika mengalami pelecehan seksual.

Pelecehan seksual pada anak merupakan fenomena yang lebih sering tersembunyi di balik ketakutan, kebingungan, atau bahkan rasa malu korban. Banyak anak tidak memahami apa yang terjadi pada mereka atau merasa takut untuk melaporkan kejadian tersebut kepada orang dewasa, terutama jika pelaku adalah seseorang yang mereka kenal dan percayai. 

Mengapa Anak Sulit Speak Up?

1. Perasaan Malu dan Bersalah  

   Anak-anak sering kali merasa malu dan bersalah ketika menjadi korban pelecehan seksual. Mereka mungkin berpikir bahwa apa yang terjadi adalah kesalahan mereka, atau bahwa mereka "buruk" karena terlibat dalam tindakan yang tidak mereka pahami sepenuhnya. Studi menunjukkan bahwa perasaan ini sering dipicu oleh kurangnya pemahaman mengenai pelecehan seksual dan akibatnya .

2. Ancaman dari Pelaku  

   Tidak jarang pelaku pelecehan menggunakan ancaman untuk menjaga korban agar tetap diam. Mereka bisa mengancam akan menyakiti anak atau keluarga mereka jika anak berbicara kepada siapa pun. Ancaman seperti ini dapat menciptakan ketakutan yang luar biasa pada anak, membuat mereka merasa tidak ada jalan keluar.

3. Kurangnya Kepercayaan pada Orang Dewasa  

   Anak-anak yang mengalami pelecehan oleh orang dewasa yang seharusnya melindungi mereka, seperti anggota keluarga, pengasuh, atau guru, sering kehilangan kepercayaan terhadap orang dewasa secara umum. Mereka mungkin berpikir tidak ada gunanya berbicara karena mereka takut tidak akan dipercaya atau malah dianggap membuat masalah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun