Di balik pintu kamar
aku dengar suara pecahan
Tapi bukan piring
Ayah dan Ibu bertengkar lagi Â
berlomba saling menjauh Â
Aku tutup telinga dengan bantal
tapi kata-kata mereka menembus dinding
mengiris nyenyakku yang pecah berkeping-keping
Tuhan, jangan biarkan Ayah pergi
aku butuh hangat tangannya
butuh canda yang menyambut pagiku
Jangan biarkan Ibu menangis lagi
aku ingin peluknya kembali utuh
tanpa retakan di setiap sudut rumah
Jika cinta mereka lelah
kuharap Engkau berikan istirahat
bukan perpisahan
Di antara doa-doa kecilku
aku bisikkan harapan sederhana: Â
biarkan rumah ini tetap berdiri Â
tanpa ada yang pergi terlalu jauh. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Sebuah Doa
Baca juga: Dalam Doa yang Tak Pernah Usai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!