Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Rambut Putihku

28 Agustus 2024   09:40 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:04 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di depan teras rumah
Ku duduk termenung
Poster-poster berkibar
Wajah-wajah asing tersenyum
Menawarkan surga dari balik kata
Namun,
Tak satupun yang nyata terasa
Banyak calon banyak janji
Semua terdengar lantang
Namun hati ragu
Langkah terasa bimbang

Aku, yang sudah menua
Telah melihat banyak pemimpin berganti
Mereka datang dengan janji
Mereka pergi tanpa arti
Kini, siapa yang benar-benar peduli?

Mata rabunku menatap wajah di kertas
Siapa yang tulus, siapa yang bulus?
Yang satu bicara tentang masa depan cerah
Namun, langkahnya samar di balik mega merah
Yang lain datang dengan senyum cemerlang
Namun, bayangannya hampa tak tertangkap angan
Ah..
Aku tak lagi butuh mimpi
Tak butuh janji-janji

Di masa senja ini
Aku tak ingin keliru
Memilih pemimpin yang membuat hidup kian pilu
Terlalu banyak pilihan
Terlalu banyak kata

Di balik rambut putihku
Hanya harap yang tersisa
Bukan pada yang berteriak paling keras
Tapi pada yang diam
Bekerja tanpa pamrih tanpa cemas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun