"Dulu, aku pikir kemerdekaan itu hanya soal bebas dari orang yang menyakitiku. Tapi sekarang aku tahu, kemerdekaan itu juga tentang menemukan diriku sendiri, tentang percaya bahwa aku layak mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dan aku tidak bisa melakukannya sendirian. Tanpa bantuan komunitas ini, tanpa dukungan keluarga, aku mungkin tidak akan berdiri di sini hari ini."
Tepuk tangan memenuhi ruangan. Anti tersenyum, merasa lebih ringan daripada yang pernah ia rasakan dalam waktu yang lama. Dia akhirnya mengerti bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya soal melarikan diri dari masa lalu, tapi juga tentang membangun masa depan yang lebih cerah. Saat itu secara sekilas Anti melihat seseorang yang tidak terduga berdiri di kerumunan---mantan suaminya. Namun, kali ini dia tidak takut. Dia hanya menatapnya sebentar, sebelum melanjutkan pidatonya. Kini, Anti yang memegang kendali atas hidupnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H