Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mempraktikkan Ilmu Parenting: Mengapa Ternyata Lebih Sulit dari yang Dibayangkan?

23 Agustus 2024   17:42 Diperbarui: 23 Agustus 2024   17:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, kadang saya sebagai seorang ibu yang berusaha menerapkan teknik "positive parenting" mendapat tekanan dari keluarga yang lebih tua untuk menggunakan pendekatan disiplin yang lebih ketat. Konflik seperti ini kadang membuat saya sebagai orang tua ragu dan sulit untuk tetap konsisten dalam pendekatan untuk anak-anak.

4. Konsistensi yang Sulit Dicapai

Konsistensi adalah salah satu elemen kunci dalam parenting, namun juga salah satu yang paling sulit untuk dipertahankan. Rutinitas sehari-hari yang padat, perubahan suasana hati, dan keadaan yang tidak terduga dapat mengganggu pola asuh yang ideal. Orang tua sering kali menemukan diri mereka berada dalam situasi di mana mereka harus berkompromi atau membuat pengecualian, yang kemudian dapat mengganggu konsistensi dan pesan yang mereka coba sampaikan kepada anak-anak.

 

Sebagai contoh, meskipun saya berniat untuk menerapkan batasan waktu layar yang ketat, situasi seperti kesibukan pekerjaan atau kelelahan mungkin membuat saya terkadang membiarkan anak saya menonton lebih lama dari yang direncanakan. Hal ini bisa menimbulkan perasaan bersalah atau keraguan diri, dan membuat ilmu parenting yang dipelajari terasa sulit untuk diterapkan dengan benar.

5. Faktor Kebutuhan Orang Tua

Sering kali, fokus dalam parenting adalah pada kebutuhan anak, sementara kebutuhan orang tua sendiri diabaikan. Padahal orang tua juga manusia yang memiliki kebutuhan fisik, emosional, dan psikologis. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, kemampuan mereka untuk mempraktikkan pola asuh yang ideal menjadi terpengaruh. Seperti saya yang harus membagi fisik dan psikis antara anak sulung yang sangat manja, anak bungsu yang masih harus diberi ASI, dan pekerjaan. 

Orang tua yang tidak cukup tidur, mengalami stres, atau merasa tidak mendapatkan dukungan sosial yang memadai mungkin merasa sulit untuk tetap tenang dan konsisten. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menjaga kesejahteraan sendiri sebagai bagian dari strategi parenting yang efektif.

6. Proses Pembelajaran yang Berkelanjutan

Penting untuk diingat bahwa parenting adalah proses pembelajaran yang berkelanjutan. Tidak ada orang tua yang sempurna, dan kesalahan adalah bagian alami dari perjalanan ini. Ilmu parenting dapat memberikan panduan dan strategi, namun fleksibilitas dan adaptasi adalah kunci dalam menghadapinya.

Setiap hari pasti selalu membawa tantangan dan pelajaran baru. Berlatih kesabaran terhadap diri sendiri, menerima kesalahan sebagai bagian dari proses, dan terus belajar, kita, orang tua dapat meningkatkan keterampilan dalam menghadapi kompleksitas parenting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun