Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permata Hatiku Terluka

7 Agustus 2024   10:01 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:05 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/Mungfali.com

Mentari pagi memeluk hangat
Langkah kecilmu meniti mimpi
Namun pulang dalam balutan tangis
Hati ini terhujam pilu

Anakku, laksana bunga yang rapuh
Di taman ilmu kau seharusnya bersinar
Namun angin keras menghempasmu
Anakku pulang dengan pipi berurai
Kecil tangannya merengkuh, perih di hati
Terpukul teman, luka jiwa tak terkira

Luka itu menoreh di hati kita berdua
Bagai sayap patah burung kecil
Kau terjatuh dalam derita tak terkatakan
Temanmu, seharusnya sahabat dalam tawa
Mengapa tangan mereka berubah jadi duri?

Guruku, engkau penjaga cahaya masa depan
Peluklah mereka dengan kasih tanpa batas
Usir kekerasan, biarkan cinta yang bertahan
Agar anak-anak tumbuh tanpa belas

Mari bergandeng tangan
Usir gelap
Jadikan anak-anak kita bintang berkelip
Layak bercahaya tanpa takut akan malam
Hentikan badai kekerasan
Biar mereka tumbuh dalam dekapan damai                              

Anak-anak adalah permata hati
Biarkan senyum mereka mengalir seperti sungai
Sirami dunia dengan kebaikan abadi
Dalam pelukan doa, aku berbisik
Semoga esok cerah tanpa derita
Tercipta surga kecil agar anak aman dan bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun