Mentari pagi memeluk hangat
Langkah kecilmu meniti mimpi
Namun pulang dalam balutan tangis
Hati ini terhujam pilu
Anakku, laksana bunga yang rapuh
Di taman ilmu kau seharusnya bersinar
Namun angin keras menghempasmu
Anakku pulang dengan pipi berurai
Kecil tangannya merengkuh, perih di hati
Terpukul teman, luka jiwa tak terkira
Luka itu menoreh di hati kita berdua
Bagai sayap patah burung kecil
Kau terjatuh dalam derita tak terkatakan
Temanmu, seharusnya sahabat dalam tawa
Mengapa tangan mereka berubah jadi duri?
Guruku, engkau penjaga cahaya masa depan
Peluklah mereka dengan kasih tanpa batas
Usir kekerasan, biarkan cinta yang bertahan
Agar anak-anak tumbuh tanpa belas
Mari bergandeng tangan
Usir gelap
Jadikan anak-anak kita bintang berkelip
Layak bercahaya tanpa takut akan malam
Hentikan badai kekerasan
Biar mereka tumbuh dalam dekapan damai               Â
Anak-anak adalah permata hati
Biarkan senyum mereka mengalir seperti sungai
Sirami dunia dengan kebaikan abadi
Dalam pelukan doa, aku berbisik
Semoga esok cerah tanpa derita
Tercipta surga kecil agar anak aman dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H