Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hujan di Jalan Braga

30 Juli 2024   09:59 Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:16 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alya terdiam, hatinya seperti tersayat-sayat mendengar kata-kata Raka. Dia tahu ini adalah keputusan yang terbaik, tapi tak bisa menahan rasa sakit yang mengoyak-ngoyak jiwanya.

---

Setahun yang lalu, saat Alya dan Raka merencanakan untuk meninggalkan segala rintangan dan memulai hidup baru bersama, tragedi itu terjadi. 

Raka terlibat dalam kecelakaan tragis di Jalan Braga saat mengantarkan Alya pulang. Hujan deras membuat jalanan licin, dan sebuah mobil melaju kencang tanpa melihat Raka yang sedang menyeberang.

---

"Hujan selalu membawa kita bersama, Al," bisik Raka, suaranya hampir tak terdengar. "Dan di bawah hujan ini, aku berharap kamu bisa melepaskanku. Biarkan hujan menyamarkan segala luka dan kenangan kita." Alya menangis, air matanya bercampur dengan tetes hujan yang jatuh di wajahnya. 

"Aku akan selalu mencintaimu, Raka. Meski di dunia ini kita tak bisa bersama, aku percaya kita akan bertemu lagi di tempat di mana hujan tak pernah berhenti." 

Raka tersenyum, senyum yang penuh dengan kepasrahan dan cinta yang tak terucapkan. "Sampai jumpa, Alya. Sampai kita bertemu lagi di bawah hujan yang abadi."

Alya menatap kepergian Raka, bayangan lelaki itu perlahan menghilang di balik kabut dan rintik hujan. Di Jalan Braga, di bawah hujan yang sama, Alya merasakan kehadiran Raka yang tetap hidup dalam setiap tetes hujan yang jatuh.

Hujan di Jalan Braga tidak pernah lagi sama bagi Alya. Hujan menjadi saksi bisu dari cinta yang tak terucapkan, cinta yang abadi dalam kenangan yang tersembunyi di balik rintik-rintik air. Dan di dalam hatinya, Alya selalu berharap, suatu hari nanti, hujan akan mempertemukan mereka kembali.

-----

Fransisca Dafrosa

Seorang guru yang sedang belajar menulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun