Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengatasi "Mendadak Mandek" dalam Menulis

11 September 2023   13:08 Diperbarui: 11 September 2023   13:15 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis seharusnya adalah sebuah proses yang penuh gairah dan kegembiraan. Mengapa? Karena menulis merupakan bentuk ekspresi yang mendalam, pemikiran yang terstruktur, dan jendela untuk berbagi cerita dan pengalaman kita dengan dunia. 

Namun, kegiatan tersebut seringkali menghadapi tantangan yang tak terduga, terutama ketika kita mendadak merasa "mandek" dalam tulisan kita karena merasa tidak memiliki cukup waktu dan ide. 

Kehidupan yang (sok) sibuk ini, seringkali menjadi penyebab utama dari ketidakmampuan tersebut. Alasan "tidak ada waktu dan tidak ada ide" sering menjadi senjata utama dalam perang melawan kertas kosong. Tuntutan pekerjaan, keluarga, dan aktivitas lain seringkali menutupi kesempatan untuk mengejar passion kita khususnya dalam dunia tulis-menulis.

Mendadak Mandek

Itulah yang terjadi pada saya. Perjalanan menulis saya tak selalu mulus. Mendadak mandek di saat mengikuti sebuah tantangan menulis selama 60 hari di kompasiana. 

Saya terakhir menulis di kompasiana dua bulan lalu tepatnya di bulan Juli dan terjebak dalam lingkaran sulit untuk menulis karena selain tidak ada waktu, ide juga tiba-tiba menghilang. Mengurus anak yang masih balita, tuntutan pekerjaan di sekolah, beban pikiran di rumah, dll. menjadi sebuah alibi yang kuat untuk tidak menulis. 

Kadang banyak ide berseliweran yang bisa dijadikan sebuah tulisan tapi, kembali lagi 'aduh.. ga ada waktu'. Kadang juga saat ada waktu, ide malah tak kunjung datang. Tantangan tersebut terasa mematahkan semangat tapi, saya percaya mereka juga adalah bagian alami dari proses kreatif.

Selama beberapa bulan tidak menulis sebenarnya saya bukan sama sekali tidak menulis. Saya masih mencoba tuangkan ide-ide dalam bentuk coretan kecil di kertas atau di gawai. 

Saya catat ide-ide itu agar nantinya ide tersebut dapat menjadi sebuah tulisan yang layak untuk dibagikan, dibaca, dan mungkin bisa menginsprasi orang lain. Di masa kemandekan tersebut saya merenung dan merefleksikan pengalaman itu hingga akhirnya menemukan cara untuk mengatasi kekosongan ide dan keterbatasan waktu yang dialami. 

Hal yang saya dapatkan ini juga mungkin bisa dilakukan oleh siapa pun yang punya hobi menulis, sehingga kita dapat terus menjalani perjalanan menulis dengan semangat dan inspirasi yang tak pernah padam.

Beberapa Cara Atasi Kemandekan

Kekosongan Ide:

Ketika pikiran terasa kosong dan tidak ada ide yang mengalir, jangan panik. Cobalah berhenti sejenak, biarkan pikiran kita beristirahat, berjalan-jalan sebentar untuk memberi ruang pada pikiran kita. Terlalu banyak tekanan dan kecemasan hanya akan memperparah kekosongan ide. 

Luangkan waktu untuk membaca dan menemukan inspirasi dari sumber yang berbeda. Terkadang, ide-ide segar bisa muncul dari artikel, buku, atau bahkan obrolan kita dengan orang lain. Jangan ragu untuk mencatat ide-ide kecil yang mungkin muncul secara tiba-tiba, karena mereka bisa menjadi titik awal yang bagus untuk tulisan kita.

Keterbatasan Waktu:

Cobalah mengatur waktu dengan bijak. Membuat jadwal yang realistis untuk menulis dan patuhi dengan disiplin. Meskipun mungkin hanya 15 atau 30 menit sehari, konsistensi adalah kunci untuk membuat kemajuan. Gunakanlah juga skala prioritas. Terkadang, kita terlalu banyak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat atau bahkan mengalihkan perhatian dengan media sosial atau hiburan lainnya. Alihkanlah waktu dari aktivitas-aktivitas tersebut ke menulis.

Kombinasi Kreatif:

Di saat ide-ide dan waktu terbatas, cobalah untuk menggunakan teknik kombinasi kreatif. Ini berarti menggabungkan ide-ide kecil yang mungkin kita miliki menjadi satu tulisan yang lebih besar. Terkadang, beberapa ide kecil yang tampak tidak berhubungan bisa menjadi landasan untuk tulisan yang menarik. 

Selain itu, cobalah untuk menulis lebih spontan tanpa terlalu banyak perencanaan. Tulis apa yang muncul dalam pikiran, bahkan jika itu tidak sempurna. Kita bisa mengedit tulisan itu nanti. Terkadang, menulis tanpa tekanan dari keterbatasan waktu dan harapan bisa memunculkan ide-ide paling segar.

Ketika kita berhadapan dengan 'kemandekan' dalam menulis karena kurangnya ide dan waktu, kita harus selalu mengingat bahwa ini adalah bagian dari petualangan menulis yang berharga. Saya yakin tidak ada penulis yang terhindar dari tantangan ini. Namun, dengan kesabaran, disiplin, dan kreativitas, kita dapat mengatasi segala tantangan dalam menulis. 

Kita bisa menganggap tantangan tersebut adalah teman yang berpotensi menginspirasi kita untuk mengeksplorasi sudut-sudut gelap dalam diri kita sendiri dan menciptakan karya-karya lain yang lebih baru atau bahkan mungkin lebih mendalam.

Ingatlah, setiap kata yang kita tulis adalah langkah kecil menuju kemajuan dalam perjalanan menulis kita. Seperti tulisan saya yang Anda baca sekarang adalah sebuah langkah awal dari bab baru perjalanan manulis saya yang menanti untuk dijelajahi.

Salam Hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun