Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menangkal Perundungan dengan Mengelola Emosi

3 Juli 2023   23:34 Diperbarui: 4 Juli 2023   00:07 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/crazy-irate-angry-mad-upset-3126441/

Orang tua memiliki peran sebagai model perilaku bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh perilaku positif dalam mengelola emosi negatif. Misalnya, jika orang tua merasa marah, mereka dapat menunjukkan cara yang sehat untuk mengungkapkan kemarahan dengan berbicara dengan tenang dan mengendalikan diri.  

Lalu jika anak merasa sedih, orang tua dapat menunjukkan bahwa menangis adalah cara yang sehat untuk mengungkapkan emosi tersebut. Contoh perilaku yang baik dari orang tua membantu anak-anak belajar bagaimana mengelola emosi dengan cara yang tepat dan membangun pola pikir yang positif. 

3. Mengajarkan Keterampilan Regulasi Emosi

Keterampilan regulasi emosi merupakan kunci penting dalam mengelola emosi negatif. Orang tua dapat mengajarkan anak keterampilan ini dengan memberikan strategi yang sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, mereka dapat mengajarkan anak untuk mengambil napas dalam-dalam saat mereka merasa marah. Hal itu biasanya saya lakukan di depan kelas saat kesabaran saya sudah hampir habis karena sikap anak-anak yang saya sebut 'menggemaskan'. 

Saya akan tarik dan hembuskan nafas sebanyak tiga kali dan anak-anak sudah hafal kalau saya sedang emosi. Mereka spontan berkata, 'sabar ya bu.. ini ujian.. ' alhasil kelas yang tadinya tegang jadi cair karena celetukan tersebut. 

Tidak hanya teknik pernapasan aktivitas fisik seperti berlari atau melompat juga bisa jadi cara untuk mengatasai emosi negatif. Sebagai orang tua kita juga harus memberikan wawasan bahwa memahami dan mengidentifikasi emosi  sangat penting untuk perkembangan diri. Ingatkan pula emosi adalah hal normal dan dapat diatasi. 

4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

 Orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan stabil di rumah, di mana anak merasa diterima dan didukung. Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari konflik yang berlebihan, mendengarkan pendapat anak, dan memberikan perhatian yang cukup kepada mereka. Orang tua juga dapat melibatkan anak dalam kegiatan yang positif dan menyenangkan, seperti bermain bersama, membaca buku, atau melakukan hobi bersama. Ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak.

5. Berkomunikasi dengan Terbuka dan Empati

Komunikasi yang terbuka dan empati adalah kunci dalam mengelola emosi negatif anak. Orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau diabaikan. 

Mendengarkan dengan empati dan memberikan respon yang mendukung dapat membantu anak merasa didengar dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk berkomunikasi dengan cara yang sehat dan mengajak mereka untuk mencari solusi bersama saat menghadapi masalah atau konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun