Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menangkal Perundungan dengan Mengelola Emosi

3 Juli 2023   23:34 Diperbarui: 4 Juli 2023   00:07 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/crazy-irate-angry-mad-upset-3126441/

Perundungan, dalam segala bentuknya, adalah fenomena sosial yang merusak dan merugikan.  Perundungan adalah tindakan agresif, diskriminatif, dan berulang terhadap individu yang dianggap lemah atau berbeda. Itu bisa terjadi di sekolah, tempat kerja, atau bahkan di dunia maya. Perundungan tidak hanya menyebabkan dampak fisik dan psikologis yang serius pada korban, tetapi juga mengganggu hubungan sosial dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Emosi yang tidak terkendali dapat menyebabkan reaksi impulsif dan perilaku agresif. Jika seseorang tidak mampu mengelola emosi negatifnya, risiko terlibat dalam perundungan menjadi lebih tinggi.
Sehingga mengelola emosi adalah keterampilan penting yang harus dikuasai  oleh setiap individu.  

Seperti yang kita ketahui perundungan sering kali timbul dari rasa tidak aman dan rendah diri. Pelaku perundungan seringkali mencari cara untuk meningkatkan rasa kekuatan dan kontrol mereka dengan merendahkan orang lain. 

Sementara korban perundungan sering mengalami gangguan emosional yang serius. Mereka dapat merasa terjebak dalam perasaan tak berdaya, malu, dan ketakutan. Dalam situasi ini, pengelolaan emosi menjadi kunci dalam memulihkan diri dan mengatasi dampak psikologis dari perundungan. Korban perlu belajar bagaimana mengenali dan mengatasi emosi negatif, seperti marah, takut, atau sedih, dan membangun kepercayaan diri serta pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri.

Selain itu, lingkungan sekolah atau tempat kerja yang mendukung pengelolaan emosi juga dapat mencegah perundungan. Ketika kita bisa mengelola emosi secara sehat, maka  cenderung lebih mampu menghadapi tekanan dan konflik tanpa menggunakan kekerasan atau perilaku perundungan.

Orang tua serta pendidik memainkan peran kunci dalam membantu anak mengenali, memahami, dan mengelola emosi negatif dengan cara yang sehat. Sehingga penting bagi orang tua untuk memiliki pendekatan praktis dalam mengatasi emosi negatif pada anak-anak, seperti:

1. Mendengarkan dan Mengakui Emosi Anak

Pendekatan pertama yang efektif adalah dengan mendengarkan dan mengakui emosi anak. Ketika anak merasa sedih, marah, atau frustasi, orang tua terkadang abai terhadap perasaan anak-anak. 

Mungkin banyak orang tua yang menilai apa yang dirasakan anak-anak itu tidak penting karena toh mereka tidak punya beban berat seperti orang tua harus mencari nafkah dll. Namun, penilaian tersebut salah. Justru kita sebagai orang tua perlu memberikan perhatian penuh dan mendengarkan dengan empati. Kita harus memberikan ruang untuk berbicara tentang perasaan mereka. 

Hal ini membantu anak merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan emosi mereka tanpa langsung menawarkan solusi atau mengkritik. Orang tua juga perlu mengakui emosi anak dengan mengatakan hal-hal seperti, "Aku mengerti kamu sedang marah" atau "Aku tahu kamu merasa kecewa." Ini membantu anak memvalidasi dan memahami emosi mereka sendiri 

2. Memberikan Contoh Perilaku Positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun