Wisuda, sebuah acara yang seharusnya menjadi perayaan kesuksesan dan prestasi akademik, terkadang tercemar oleh ambisi yang lebih besar: prestise. Meskipun tujuan utama dari wisuda adalah untuk memberikan penghargaan atas pencapaian dalam pendidikan, ada kekhawatiran yang muncul bahwa beberapa orang hanya mengikuti wisuda sebagai sarana untuk mengejar citra dan popularitas.
Pencapaian Akademik atau Pamer Prestise?
Penting untuk mempertanyakan motivasi di balik partisipasi dalam upacara wisuda. Apakah benar-benar merayakan pencapaian akademik atau hanya ingin memamerkan prestise kepada orang lain? Banyak orang terjebak dalam budaya yang menekankan nilai simbolis dari gelar dan toga wisuda, sehingga mengorbankan substansi dari apa yang seharusnya dirayakan.
Komersialisasi Wisuda
Wisuda telah menjadi sebuah industri yang menguntungkan. Tercatat adanya peningkatan permintaan terhadap layanan fotografi, kostum wisuda, dan aksesori lainnya.Â
Banyak institusi pendidikan dan perusahaan komersial melihat wisuda sebagai peluang untuk menghasilkan uang dengan menjual produk-produk yang terkait dengan wisuda.Â
Hal ini semakin memperkuat argumen bahwa wisuda hanya untuk prestise, di mana sebagian besar perhatian dan upaya tertuju pada aspek komersial daripada signifikansi akademik.
Persepsi Sosial dan Tekanan Keluarga
Kita sering kali menilai kesuksesan seseorang berdasarkan gelar yang dimiliki dan partisipasi dalam upacara wisuda. Tekanan keluarga dan tuntutan sosial dapat memaksa kita untuk ikut wisuda, bukan karena minat atau keinginan pribadi, tetapi hanya untuk memenuhi harapan orang lain.Â
Dalam kasus seperti ini, wisuda menjadi semacam pengorbanan ritual yang dilakukan untuk mempertahankan citra atau status sosial, bukan sebagai perayaan yang bermakna atas pencapaian akademik.
Mengembalikan Fokus pada Substansi
Penting bagi kita untuk menggeser fokus dari prestise wisuda ke substansi sebenarnya, yaitu pencapaian akademik dan perjalanan belajar yang telah dilalui.Â
Kita perlu mendorong pemahaman bahwa wisuda seharusnya lebih dari sekadar seremoni formal yang mementingkan simbol dan tradisi.Â
Wisuda harus menjadi momen refleksi, apresiasi terhadap proses belajar, dan kesempatan untuk merayakan keberhasilan akademik dengan sesama.