Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dilema Rokok Elektrik: Antara Kesehatan dan Nasib Petani Tembakau

4 Juni 2023   15:05 Diperbarui: 4 Juni 2023   15:14 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.inews.id/amp/lifestyle/health/rokok-vs-vape-bahaya-mana

Rokok elektrik atau juga dikenal sebagai vapes atau e-rokok sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Dilansir dari kemenperin.go.id tren rokok elektrik diperkirakan muncul di Indonesia sejak tahun 2010. Tren ini telah menciptakan gelombang kontroversi dan perdebatan yang luas di Indonesia bahkan di seluruh dunia. 

Perkembangan rokok elektrik telah mengubah paradigma merokok dan membawa konsekuensi serius bagi petani tembakau. Meskipun rokok elektrik dipromosikan sebagai alternatif yang lebih sehat, dampaknya terhadap nasib petani tembakau tidak dapat diabaikan. Para petani yang bergantung pada penjualan tembakau konvensional menghadapi tantangan yang memengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial mereka.

Bagi pendukung rokok elektrik mereka  berpendapat bahwa perangkat ini memiliki sejumlah manfaat potensial. Pertama, rokok elektrik dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan rokok konvensional, karena mengurangi paparan terhadap zat-zat kimia berbahaya yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau. 

Ini memengaruhi aspek kesehatan penggunanya dan juga dapat berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, rokok elektrik juga dianggap sebagai alat yang dapat membantu perokok konvensional yang ingin berhenti merokok, dengan memberikan opsi untuk mengurangi secara bertahap tingkat kandungan nikotin.

Namun, rokok elektrik juga menghadapi sejumlah dampak dan tantangan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, ada kekhawatiran terhadap efek jangka panjang penggunaan rokok elektrik terhadap kesehatan. Meskipun penelitian tentang hal ini masih terbatas, beberapa studi awal mengindikasikan adanya risiko kesehatan terkait penggunaan rokok elektrik, terutama terkait dengan dampak jangka panjang dari bahan kimia yang terkandung dalam e-liquid.

Selain itu, popularitas rokok elektrik juga menimbulkan keprihatinan tentang meningkatnya penggunaan oleh remaja dan non-perokok. Desain yang atraktif dan beragam rasa yang ditawarkan dapat memengaruhi perilaku remaja dan meningkatkan risiko adiksi nikotin pada kelompok yang rentan. Regulasi yang kurang ketat dan aksesibilitas yang lebih mudah terhadap rokok elektrik juga dapat menyebabkan peningkatan penggunaan di kalangan non-perokok, yang berpotensi mengubah persepsi terhadap rokok secara keseluruhan.

Kedua, penurunan permintaan terhadap tembakau konvensional. Para petani tembakau terpaksa menghadapi risiko penurunan pendapatan dan stabilitas ekonomi. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mencari alternatif sumber penghasilan atau mengalami penurunan drastis dalam pendapatan mereka. Ketidakpastian ini dapat mengancam keberlanjutan dan stabilitas ekonomi petani tembakau serta meningkatkan risiko kemiskinan. 

Penurunan permintaan tembakau juga bisa mengganggu  kehidupan sosial dan ekonomi di petani tembakau. Hal tersebut dapat mengakibatkan migrasi massal, dan kehilangan tradisi lokal.

Mengingat dampak dan tantangan yang terkait dengan rokok elektrik, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memperluas regulasi yang tepat. Regulasi yang memadai diperlukan untuk mengatur iklan, promosi, penjualan kepada anak di bawah umur, serta kandungan dan keamanan bahan dalam e-liquid. Meningkatkan kesadaran publik tentang risiko dan manfaat rokok elektrik juga sangat penting dilakukan agar masyarakat dapat membuat keputusan yang terinformasi terkait dengan penggunaannya.

Pemerintah dan industri rokok tradisional dapat memainkan peran penting dalam mengurangi dampak negatif rokok elektrik terhadap petani tembakau. Pemerintah dapat memberikan insentif dan dukungan keuangan untuk membantu petani dalam melakukan diversifikasi pertanian dan mencari peluang baru. Industri rokok tradisional dapat berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan rokok tembakau yang lebih ramah lingkungan atau melibatkan teknologi yang lebih maju untuk tetap bersaing di pasar.

Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dibutuhkan untuk membantu petani tembakau beradaptasi dengan perubahan industri. Mereka perlu belajar tentang teknik pertanian yang berbeda, peluang pasar baru, dan bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghadapi tantangan baru. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperbarui, petani tembakau memiliki peluang yang lebih baik untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam era rokok elektrik.

Sementara rokok elektrik menawarkan potensi manfaat sebagai alternatif yang lebih sehat dan alat bantu berhenti merokok, kita tidak boleh mengabaikan dampak dan tantangan terkait dengan penggunaannya.

Perlindungan kesehatan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama dalam regulasi rokok elektrik. Diperlukan upaya untuk memastikan keamanan produk.

Kesadaran publik tentang peran penting petani tembakau dalam industri rokok dan pentingnya menjaga kesejahteraan mereka juga perlu ditingkatkan.

Hanya dengan upaya bersama dari pemerintah, lembaga terkait, masyarakat, dan industri, kita dapat menghadapi fenomena rokok elektrik dengan bijaksana dan memastikan keberlanjutan dalam jangka panjang.

Salam DjiSamSoe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun