Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bukan Sekadar Drama: Mendalami Dampak Perceraian pada Anak Melalui Drakor

15 Mei 2023   15:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   17:17 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama Korea atau drakor dengan tema perceraian telah menjadi salah satu genre yang menarik minat banyak penonton. Tidak hanya sebagai hiburan, beberapa drakor dengan tema ini juga mampu memberikan pelajaran berharga tentang dampak perceraian bagi anak-anak. 

Melalui karakter-karakter yang kompleks, cerita yang dramatis, dan alur cerita yang emosional, drama korea mampu menggambarkan perubahan emosional, psikologis, dan sosial yang dialami anak-anak dalam konteks perceraian orang tua. 

Mereka mungkin mengalami perasaan sedih, marah, atau cemas, merasa terombang-ambing antara kedua orang tua, dan menghadapi perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka.

Beberapa drakor dengan tema perceraian yang dapat dijadikan pelajaran berharga tentang dampaknya yaitu:

  • "Mother" (2018)

Drama ini mengisahkan tentang seorang guru sekolah dasar yang melarikan diri dengan seorang siswanya yang mengalami kekerasan dalam rumah tangganya. Drama ini menyoroti hubungan ibu dan anak yang kuat serta memberikan pandangan tentang bagaimana perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

  • "The Miracle We Met" (2018)

KBS via wikipedia.org
KBS via wikipedia.org

Drama ini mengambil pendekatan fantasi di mana dua pria yang memiliki kehidupan yang sangat berbeda bertukar tubuh setelah kecelakaan. Salah satu karakter utama adalah seorang ayah yang mengalami perceraian dan berjuang untuk menjalin hubungan yang baik dengan anak-anaknya. Drama ini menyoroti pentingnya kehadiran ayah dalam kehidupan anak dan menggambarkan konsekuensi emosional yang dialami anak setelah perceraian orang tua.

  • "Dear My Friends" (2016)

hot.detik.com
hot.detik.com

Drama ini menceritakan tentang kehidupan sekelompok orang tua yang telah berusia lanjut. Meskipun bukan fokus utama cerita, ada beberapa alur cerita yang melibatkan perceraian dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan orang tua dengan anak-anak mereka. Drama ini mengangkat tema kesedihan, penyesalan, dan pemahaman dalam menghadapi dampak perceraian pada keluarga.

  • "The Great Seducer" (2018)

cnnindonesia.com
cnnindonesia.com

Drama ini mengisahkan tentang sekelompok remaja kaya yang terlibat dalam permainan berbahaya untuk merayu orang lain. Salah satu karakter utama adalah seorang gadis yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai dan mengalami kesulitan dalam memercayai cinta. Drama ini memberikan pandangan tentang bagaimana perceraian dapat memengaruhi pandangan dan kepercayaan anak tentang hubungan percintaan.

  • "My Ahjussi" (2018)

tvN via wikipedia.org
tvN via wikipedia.org

Drama ini mengisahkan tentang kehidupan seorang pria paruh baya yang bertemu dengan seorang gadis muda yang menghadapi masalah keluarga, termasuk perceraian orang tuanya. Drama ini menyoroti perjuangan emosional dan bagaimana pengalaman perceraian dapat memengaruhi kesehatan mental anak.

  • "Just Between Lovers" (2017-2018)

JTBC via grid.id
JTBC via grid.id

Drama ini berkisah tentang dua individu yang bertemu setelah mengalami tragedi kecelakaan bangunan yang menyebabkan kematian keluarga mereka. Salah satu karakter mengalami perceraian orang tuanya dan menghadapi trauma yang mendalam. Drama ini menggambarkan perjalanan mereka dalam menyembuhkan luka-luka emosional dan belajar menerima perubahan dalam kehidupan mereka.

Melalui drama-drama korea di atas, kita dapat melihat berbagai dampak yang dialami oleh anak-anak dalam situasi perceraian yaitu tentang perasaan kesepian, kebingungan, dan emosi yang rumit yang dialami anak-anak ketika orang tua mereka bercerai. Hal ini juga memberikan kesempatan untuk merenungkan pentingnya mendukung anak-anak dan membantu mereka menghadapi dampak yang mungkin timbul dari perceraian.

Tidak hanya itu sebenarnya ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dari drakor pertama, pentingnya mengekspresikan perasaan. Karakter dalam drakor sering kali menghadapi konflik emosional yang kuat, tetapi mereka belajar untuk menghadapinya dengan berbicara dengan orang lain, menulis diari, atau mengekspresikan diri melalui seni. 

Remaja dapat belajar untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka dengan cara yang sehat, seperti berbicara dengan teman dekat, anggota keluarga, atau mencari bantuan dari konselor sekolah. 

Kedua, pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Beberapa karakter dalam drakor menunjukkan bagaimana menjaga rutinitas sehari-hari, berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan, dan menjaga pola makan yang seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan emosional. Remaja dapat belajar dari ini dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mereka sendiri melalui tidur yang cukup, olahraga teratur, dan nutrisi yang sehat. 

Ketiga, pentingnya dukungan sosial. Karakter dalam drakor sering menemukan dukungan dari teman-teman mereka, keluarga, atau bahkan komunitas online. Remaja dapat belajar untuk mencari dukungan dari orang-orang di sekitar mereka yang peduli, termasuk teman sebaya, anggota keluarga, atau guru di sekolah. Mereka juga dapat menjalin hubungan dengan komunitas online atau bergabung dengan kelompok dukungan untuk remaja yang menghadapi perceraian orang tua. 

Keempat, pentingnya belajar dari pengalaman dan tumbuh sebagai individu yang lebih kuat. Karakter dalam drakor sering mengalami perjalanan pribadi yang mengubah mereka menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri. 

Remaja dapat memetik pelajaran ini dengan melihat bahwa mereka juga dapat mengatasi dampak perceraian dengan tekad dan ketekunan. Mereka dapat belajar untuk mengembangkan ketahanan, memperkuat kepercayaan diri, dan menghadapi masa depan dengan optimisme.

Namun, perlu diingat bahwa drakor hanyalah fiksi dan bisa mengambil beberapa kebebasan dalam menggambarkan realitas kehidupan. Setiap situasi perceraian unik dan dapat memiliki perbedaan dalam dampak yang dialami anak-anak. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menghadapi perceraian dan dampaknya pada anak-anak, penting untuk mencari dukungan profesional, seperti konselor anak atau keluarga, untuk mendapatkan panduan dan bantuan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun