Walau menangis
Tetap mengais
Abaikan ganasnya panas
Abaikan tajamnya dingin
*
Saat mengais
Kadang menangis
Acuhkan hinaan
Acuhkan cacian
*
Mengais
Tanpa alas kaki
Di jalanan penuh debu
Demi sesungging senyum
Senyum sarat makna berkata
'Ayah.. aku lapar..'
Baca juga: Puisi: Topeng Monyet
*
Mengais
Di pinggiran toko
Di pinggiran jalan
Apa pun demi rupiah
Rupiah yang jadi rebutan para penguasa
Penguasa yang tak rasakan:
Mengais dan menangis
 170222
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Baca juga: PUISI: Siapa Mengira
Baca juga: Puisi: Malar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!