Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kampanye Bahasa Melalui Asmalibrasi

28 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 28 Maret 2023   08:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali saya mendengar lagu ini adalah saat ada kegiatan literasi bedah  buku di sekolah. Kegiatan literasi tersebut diprakarsai oleh Bapak Fernandes Nato dari jenjang SMK K Kanaan Jakarta. Selain membahas 3 buku yang disampaikan oleh 3 siswa dan siswi sebagai narasumber salah satu acara yang disuguhkan adalah tampilan band dari siswa kelas 12. Mereka menamai bandnya dengan nama Badak alias Band Dadakan. Lagu pertama yang dinyanyikan oleh sang vokalis adalah Asmalibrasi. Lagu itu berhasil membuat saya terdiam kurang bisa menikmati. Jujurly lagu yang mereka bawakan asing di telinga saya. Penilaian pertama yang spontan muncul ketika itu adalah  lirik lagunya kok saya nilai kurang puitis dan manis ya, diksi yang dipilih kok jarang atau malah belum pernah saya dengar. Apa mungkin malah saya yang kudet alias kurang update ya?

Penasaran saya mencoba tanya mbah google siapa penyanyi dan bagaimana lirik lagunya. Ternyata lagu ini sudah viral di beberapa platform media sosial. Asmalibrasi dibawakan oleh Soegi Bornean band asal Kota Semarang. Setelah saya lihat liriknya ya benar memang asing karena lirik lagu tersebut memakai diksi yang unik. Pencipta lagu  memilih dan memadukan diksi dari Bahasa Indonesia, Sansekerta, Jawa, dan Swahili dalam karyanya. Setelah saya amati liriknya, keunikan itu justru menjadi nilai plus dan memberikan makna yang sangat dalam bagi Asmalibrasi. Asmalibrasi merupakan gabungan dari kata asmara dan terkalibrasi yang kurang lebih artinya bahwa dua orang insan memiliki rasa yang sama. 

Lagu ini berkisah tentang keinginan seseorang untuk segera dinikahi oleh sang kekasih. Walau banyak keraguan dan masalah namun, hubungan mereka bisa dilanjutkan dengan menghilangkan ego, belajar dari kesalahan, dan saling mengingatkan.

 

Asmalibrasi -- Soegi Bornean

Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama

Saatnya 'tuk mengikat janji merangkum indahnya

Laras rasa nihil ragu

Biar, biarlah merayu di ruang biru

Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu

Sabda diramu

Jadikan hanya aku satu-satunya

Sang garwa pambage, sang pelipur lara

Nyanyikan 'ku kidung setia

Kini saatnya merangkai binar asmara

Melebur 'tuk satukan ego dalam indahnya

Berdansa dalam bahtera mahligai rasa

Merajut ketulusan jiwa

Mengabdi dalam indahnya kalbu

Mengukir ruang renjana selamanya

Asmara telah terkalibrasi

Dan jadikan 'ku kidung setia

(google.com)

Beberapa liriknya yang unik yaitu:

  • Bahasa Jawa >> Sang garwa pambage, sang pelipur lara (Sang istri yang dapat menghapus kesedihan)
  • Bahasa Sansekerta >> Bias kita jadi taksu (taksu = kekuatan suci Tuhan yang dapat membangkitkan dan meningkatkan daya kreativitas dari lirik ini bisa dimaknai bahwa dalam sebuah hubungan seringkali ada kesalahpahaman. Namun, dari hal tersebut kita dapat belajar saling intropeksi diri)
  • Bahasa Swahili/Sansekerta >> Sabda diramu (dira artinya petunjuk/kebijakan kurang lebih makna dari lirik ini yaitu sebagai pasangan harus dapat saling mengingatkan agar tak kehilangan hilang arah)

Setelah berkali-kali mendengar dan mengulik liriknya saya tersadar untuk sesuatu yang romantis tidak melulu harus memakai kata-kata yang puitis dan manis. Kata dan kalimat seadanya serta tindakan nyata seperti yang ada dalam lagu ini  >> Melebur 'tuk satukan ego dalam indahnya itu merupakan sebuah tindakan yang romantis.

Hal yang pasti dinyatakan oleh Soegi Bornean melalui lagu ini adalah sebuah seni terutama musik dan lagu merupakan karya indah yang bebas tidak terikat bahasa. Musik dan lagu juga merupakan salah satu sarana untuk mengampanyekan bahasa baik bahasa nasional, daerah, ataupun asing.

Pemilihan diksi dari beberapa bahasa yang digunakan oleh Soegi Bornean tersebut menurut saya merupakan sebuah gerakan yang selaras dengan slogan yang digaungkan oleh pemerintah beberapa tahun silam yaitu >>  Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.

Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat untuk membuka sedikit wawasan tentang dunia musik hari ini. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun